TERAS, Manado- Sebanyak 155 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia dari Cina dinyatakan negatif Covid-19. Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast bersyukur hasil pemeriksaan tes swab seluruhnya ABK negatif Covid-19.
“Sehingga mereka para ABK ini bisa pulang kembali ke rumahnya masing-masing, dan kepulangannya nanti secara bertahap yang akan difasilitasi oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),” ujar Jules, Selasa (10/11/2020).
Rencana pemulangan para ABK ini, menurut Jules, sudah dilaksanakan mulai Senin (09/11/2020).
“Tahap pertama sebanyak 23 ABK, dan pada Selasa (10/11/2020) sebanyak 20 orang,” ujar dia.
Ia menjelaskan, hasil swab dan dokumen pelengkap lainnya diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Edwin Silangen kepada Kepala UPT BP2MI Manado Hard Marentek.
Penyerahan dilakukan di rumah singgah di kantor Badan Diklat Provinsi Sulut, Maumbi, Kabupaten Minahasa Utara, Senin (9/11/2020).
Ikut disaksikan Kapolda Sulut Irjen Pol RZ Panca Putra, PJU Polda Sulut, Asisten Administrasi Umum Gammy Kawatu, Kepala BPBD Sulut Joy Oroh dan kapolres Minut, yang saat itu mengunjungi rumah singgah.
Sebagai informasi, ratusan ABK itu bekerja di 12 kapal ikan milik Dalian Ocean Fishing Co, perusahaan asal Cina yang berpusat di Zhongshan, Dalian.
Mereka dipulangkan ke Indonesia menggunakan Kapal Long Xing 601 dan Long Xing 610.
Evakuasi kepulangan ratusan ABK termasuk dua jenasah dari Kapal Long Xing yang bersandar di Dermaga LCT Pelabuhan Bitung, dikawal aparat kepolisian, Sabtu (7/11/2020).
Dalam proses evakuasi ABK terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan di atas Kapal Long Xing, kemudian ABK dievakuasi dengan kapal LCT Calvin 08 dan Bintang Setiawan 89 menuju ke Dermaga LCT.
Proses debarkasi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Keseluruhan ABK telah jalani rapid test di atas kapal dengan hasil non-reaktif.
Selanjutnya mereka tetap jalani tes polymerase chain reaction (PCR) dan karantina di rumah singgah yang disiapkan Pemprov Sulut. Sedangkan dua jenazah ABK WNI yang diduga meninggal karena sakit jalani proses otopsi sebelum diserahkan kepada keluarga.
Setelah sampai di dermaga LCT para ABK turun satu persatu dan langsung naik ke mobil bus yang sudah disiapkan untuk dibawa ke rumah singgah, Minahasa Utara. Di sana mereka menjalani karantina. (SMM)