TERAS, Manado- Debat ke 3 atau debat terakhir calon gubernur dan calon wakil gubernur digelar Komisi Pemiluhan Umum (KPU) Sulawesi Utara, di Grand Kawanua International City (GKIC) Manado, Selasa (17/11/2020) malam.
Ketiga pasangan calon (paslon) pun adu debat visi dan misi jika mereka terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur di 9 Desember nanti.
Paslon nomor urut 3 yang diusung PDIP, Olly Dondokambey-Steven Kandouw mendapatkan kesempatan pertama menjawab pertanyaan tetang strategi menjaga keberagaman, mengingat Sulut dikenal sebagai daerah paling toleran.
Menjawab pertanyaan yang dibacakan moderator, Olly menegaskan bahwa ia dan Steven akan menjaga Sulut agar tetap menjadi laboratorium kerukunan di Indonesia.
“Lima tahun dalam kepemimpinan kami, kerukunan berjalan dengan baik. Dimana Sulut banyak mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak. Kami akan tetap menjaga budaya toleransi tetap terjaga,” ungkap Olly.
Ia juga membeber strategi, di antaranya memperkuat kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), membudayakan toleransi, melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap organisasi massa, keagamaan dan kelompok.
“Kami juga akan membangun pusat-pusat keagamaan, seperti Islamic Center, Christian Center serta agama-agama lainnya,” tandas Olly.
Pasangan nomor urut satu, Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar yang diusung Partai Golkar-PAN mendapatkan pertanyaan soal transparansi anggaran serta meminimalisasi korupsi pada pengadaan barang dan jasa.
CEP menjawab bahwa jika terpilih nanti, ia dan Sehan akan menerapkan good and clean government.
“Kami juga akan menerapkan e-kerja, e-planning, e-sistem perizinan dalam pengadaan barang dan jasa,” ungkap CEP.
Bupati Minsel dua periode itu juga menegaskan bahwa mereka akan melakukan koordinasi dengan KPK dalam meminimalisi penyelewengan anggaran, serta dalam pengadaan barang dan jasa.
“Kami juga akan memperkuat kinerja Inspektorat dalam pengawasan di internal pemerintah daerah,” tukasnya.
Sementara pasangan nomor urut 2 yang diusung Partai Nasdem, Vonny Anneke Panambunan dan Hendry Runtuwene (VAP-HR) mendapatkan pertanyaan tentang tata kelola kewenangan daerah dalam menentukan dan rekrutmen pejabat pemerintahan.
VAP menjawab bahwa mereka akan benar-benar profesionalisme jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur nanti.
“Tidak mungkin saya ambil saudara saya, ponakan saya atau tim sukses saya. Saya akan pentingkan orang yang bertanggung jawab dan mampu bekerja. Bukan kakak adek saya,” jawab VAP.
Ia mencontohkan, dalam memilih pejabat, dirinya akan melihat profesionalitas dan latar belakang pendidikanz
“Jika saya mau tunjuk kepala dinas pendidikan, tentu orang itu latar belakangnya harus tentang pendidikan,” tambah dia.
Sementara cawagub Hendry Runtuwene menegaskan, pihaknya akan menerapkan right man on the right place.
Ketua KPU Sulut, Ardiles Mewoh dalam sambutannya sebelum debat mengatakan, bahwa agenda ini kiranya bermanfaat untuk masyarakat agar memilih pemimpin yang terbaik. (FYS)