TERAS, Manado- Israel pada Minggu (17/1/2021) telah menyetujui rencana pembangunan ratusan pemukiman baru di Tepi Barat, yakni sebuah tempat yang masih dipersengketakan dengan Palestina.
Wilayah Tepi Barat direbut oleh Israel dalam perang 1967. Sampai sekarang, Palestina menginginkan wilayah itu kembali menjadi bagian dari masa depan Palestina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana pembangunan pemukiman itu agar dimajukan. Sebuah komite pemerintah memberikan ratifikasi final untuk 365 rumah dan persetujuan awal untuk pembangunan 415 rumah lainnya.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk pembangunan pemukiman yang ilegal itu dan menuding Israel sedang membuat sebuah upaya pencegahan untuk merusak setiap upaya dari Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden untuk meluncurkan ulang proses perdamaian yang terhenti.
Sedangkan Uni Eropa dalam sebuah pernyataan mengatakan keputusan terakhir Israel untuk mempercepat rencana pembangunan pemukiman (di Tepi Barat) bertolak belakang dengan hukum internasional dan merusak prospek solusi dua negara.
Situs resmi Komite Pemerintah Israel belum memberikan update soal keputusan Netanyahu yang diumumkan pada hari Minggu kemarin, yang juga diwartakan oleh media-media Israel. Sejumlah pemimpin di Israel telah menyuarakan kekhawatiran bahwa segera setelah Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, dia akan mencoba memperlambat pembangunan pemukiman tersebut. Biden dikenal kritis dengan aktivitas pendudukan Israel di masa lalu. (Sumber: Reuters/tempo.co)