Dihantam Gelombang Pasang, Ruas Jalan Boulevard Tahuna Rusak dan 7 KK Mengungsi

TERAS, Tahuna- Banjir rob dari air pasang yang terjadi pada Minggu (17/1/2021), menyebabkan infrastruktur jalan di ruas jalan Boulevard Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, rusak.

Gelombang pasang yang menghantam badan jalan menyebabkan aspal terkelupas.

Gelombang pasang juga menghantam permukiman warga yang berdomisili di pesisir Pantai Mala Pintu, Kelurahan Santiago.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Rivolius Pudihang mengatakan, tadi Bupati Jabes Ezar Gaghana bersama instansi terkait telah meninjau dapak bencana gelombang pasang di ruas Jalan Boulevard Tahuna.

“Terdapat beberapa kerusakan akibat gerusan gelombang pasang pada ruas jalan Boulevard. Pak Bupati menginstruksikan agar segera dilakukan penanganan pasca bencana. Untuk itu, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR dan BPBD akan melakukan penanganan terhadap kerusakan infrastruktur,” kata Rivolius saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Senin (18/1/2021) sore.

Ia menambahkan, kerusakan infrastruktur juga terjadi di lokasi lain akibat gelombang pasang.

Di mana, gelombang pasang juga menerjang permukiman warga yang berdomisili di pesisir Pantai Mala Pintu, Kelurahan Santiago.

“Ada beberapa keluarga yang terdampak. Saat ini ada tujuh kepala keluarga (KK) yang mengungsi dan akan ditempatkan di SMP 3 Kolongan Mitung,” ujarnya.

Dia menuturkan, BPBD melalui tim reaksi cepat sudah melakukan pendataan bagi masyarakat yang terdampak.

“Dan telah dibagikan bantuan bagi para keluarga yang terdampak,” tandasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, mengupdate peringatan dini gelombang tinggi di Sulut dalam dua hari ke depan, mulai 19-20 Januari 2021.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung Ricky Daniel Aror mengatakan, ada beberapa wilayah diperkirakan tinggi gelombangnnya 1,25-2,5 meter.

“Seperti perairan Kepulauan Sangihe, Talaud, Sitaro, laut Sulawesi, perairan Bitung dan Likupang, serta laut Maluku bagian utara,” katanya seperti dikutip dari rilis tertulis, Senin.

Ia mengimbau masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah yang tercantum dalam daftar peringatan dini diharapkan mempertimbangkan kondisi tersebut. (SMM/kompas.com)

Latest from Nusa Utara