Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Sulut, Warga Talaud Panik Lari Keluar Rumah

TERAS, Manado– Gempa bumi magnitudo 7,0 mengguncang Sulawesi Utara, Kamis (21/1/2021).

Di Kabupaten Talaud tepatnya, Desa Miangas, Kecamatan Miangas, gempa membuat panik warga hingga lari ke luar rumah.

Kepala Bagian Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Talaud Septno Lantaa mengatakan, getaran gempa di Miangas sangat kuat sehingga menimbulkan bunyi dalam bangunan.

“Saya sempat koordinasi pegawai Puskesmas di Miangas bahwa guncangan cukup keras dan belum terdata kerusakan karena kepanikan penduduk yang lari keluar rumah,” ungkap Septno saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis malam.

Septno merupakan mantan Camat Miangas.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Talaud, Alpius Londoran menjelaskan, beberapa laporan mulai masuk.

Dikatakannya, kondisi saat ini di Melonguane listrik padam.

“Informasi sementara yang diterima, gempa di Miangas sangat kuat. Di Melonguane sendiri gempa cukup kuat, apalagi mereka di Kecamatan Nanusa dan Miangas. Itu pasti kuat,” sebut Alpius saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Kamis malam.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko menyebutkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 7,0.

“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 kilometer arah timur laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 kilometer,” ujarnya lewat pesan singkat saat dikonfirmasi.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dia menuturkan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI.

Lalu, Manado, Bitung III MMI. Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Bolaang Uki II MMI, dan Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Edward.

Hingga kini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). (SMM/kompas.com)

Latest from Headline