Mengenang Sosok Winsulangi Salindeho, MJP: Panutan, Disiplin dan Rendah Hati

TERAS, Manado – Meninggalnya anggota DPRD Sulawesi Utara, Winsulangi Salindeho menyisakan kenangan dan rasa kehilangan bagi banyak orang, apalagi para rekan-rekan anggota dewan.

Itu karena Winsulangi dikenal sosok yang disiplin kerja dan rendah hati.

Anggota DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan (MJP) mengaku keget dan rasa belum percaya ketika ketika mendapatkan informasi bahwa Winsulangi telah meninggal.

“Pak Winsulangi adalah sosok yang sangat saya segani karena kedisiplinan, kerendahan hati dan kecintaannya terhadap keluarga Alhmarhum sosok seniro panutan,” kata MJP, lewat pesan singkat, Minggu (15/8/2021).

MJP dan Winsulangi memegang jabatan salah satu alat kelengkapan dewab (AKD) di DPRD Sulut utusan fraksi mereka.

MJP sendiri merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dia bergabung dengan Fraksi PDI-P. Sementara Winsulangi dari Fraksi Golkar.

“Sejak saya dipercayakan menjadi Wakil Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Sulawesi Utara mendampingi Pak Winsu sebagai Ketua Bapemperda, hubungan kami menjadi semakin dekat karena sering berkomunikasi terkait tugas di DPRD,” kata MJP mengenang.

Bahkan, lanjut MJP, tak jarang kami berdiskusi di luar kerja kedewanan, urusan keluarga dan pengalaman beliau yang telah malang melintang sebagai seorang birokrat dan politisi senior.

“Pak Winsu pernah mengemban tugas sebagai Sekretaris Daerah Kota Manado, Wakil Bupati dan Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe. Di bidang keagamaan, pernah dipercayakan menjadi Anggota Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM,” ujar MJP.

Legislator dapil Minut-Bitung itu juga menceritakan ketika dia mendampingi Winsulangi terkait pembentukan legislasi yakni Ranperda tentang Pelindungan dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas.

“Saya dipercayakan menjadi Wakil Ketua Pansus Ranperda tentang Pelindungan dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas tepat pada Rabu 28 Juli 2021, dengan kembali mendampingi Pak Winsu sebagai Ketua Pansus,” sebutnya.

Di bawah kepemimpinan Winsulangi sebagai Ketua Bapemperda dan Ketua DPRD Fransiscus Andi Silangen, MJP dan Winsulangi bisa menghasilkan suatu produk hukum daerah, setelah kurang lebih tujuh tahun DPRD Sulut tidak melahirkan Perda yang diinisiasi oleh DPRD Sulut.

“Kami berdua memang sering ‘duet’ dalam mengerjakan berbagai tanggung jawab legislasi. Saya belajar banyak dari beliau, sungguh pelajaran yang sangat berharga bisa bekerja sama dengan Pak Winsu. Pak Winsu selalu memberi kesempatan kepada saya untuk belajar,” ungkap MJP.

“Pak Winsu sudah saya anggap sebagai orangtua dan menjadi role model bagi saya sebagai seorang politisi. Di usia yang tidak muda lagi, Pak Winsu masih tetap semangat dan rajin menjalankan tugas sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara,” tambah dia.

MJP menceritakan bahwa beberapa waktu lalu selesai rapat, Winsulangi berdiskusi panjang dengan dirinya dan rekan anggota dewan Ronald Sampel. Beliau mengutip ayat Alkitab dalam Amsal 30:7-9. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kau tolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

“Ayat tersebut menjadi doanya kepada Tuhan, agar terus dimampukan dalam bekerja untuk masyarakat dan daerah. Pak Winsu sungguh sangat menginspirasi saya dan rekan-rekan di DPRD Sulawesi Utara dengan keteladanannya serta etos kerjanya yang tinggi dalam pengabdian sebagai wakil rakyat,” ungkap MJP.

MJP dan keluarga merasa sangat kehilangan sosok Pak Winsu.

“Tidak akan ada lagi suara melalui telepon yang diawali dengan ucapan ‘Halo anak muda’ dari beliau. Beberapa hari lalu Pak Winsu menghubungi saya dan bahkan sempat berbincang dengan istri Pendeta Meiva. Pak Winsu bilang ‘So rindu karena jarang baku-baku dapa di kantor ini anak muda, kong kase bacerita deng Pendeta Meiva. Pendeta Meiva bilang, cocok sekali kerja sama Pak Winsu dengan Pak Melky, Pak Winsu sering cerita’. Jujur saya terharu, kedua sosok suami istri ini adalah figur publik yang banyak dipercayakan mengemban ananah besar di daerah ini,” sebutnya.

Masih banyak tanggung jawab yang harusnya kami kerjakan bersama ke depan, namun Tuhan memiliki otoritas tunggal untuk memanggil pulang milik kepunyaanNya yang telah memberi diri melayani rakyat.

Mengenang Winsulangi dan menulis cerita bersamanya membuat MJP sedih. Ada banyak keteladanan darinya yang dirinya pelajari.

“Pak Winsu telah meninggalkan kita semua di dunia, namun semangatnya, kedisiplinan, tanggung jawab dan kerendahan hatinya akan selalu kami kenang. Beristirahatlah dalam damai Kristus, Pak Winsu. Selesai sudah tugas yang telah engkau emban di dunia ini. Tuhan memberi penghiburan sejati bagi Keluarga Salindeho-Lintang, Pendeta Meiva, Christin, Christian dan Junior. #RIPPakWinsu,” tandasnya. (SMM)

Latest from Headline