Update: 11 Kali Gempa Susulan di Talaud, 9 Rumah Rusak dan tak Ada Korban Jiwa

TERAS, Manado- Pasca-gempa magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (22/1/2022) sekitar pukul 10.26 Wita, gempa susulan masih terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga pukul 17.22 Wita sudah terjadi 11 kali gempa susulan.

“Total jumlah gempa susulan 11 kali, dari magnitudo 3,5 sampai 4,8m Gempa susulan yang dirasakan satu kali,” kata Koordinator bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko, lewat pesan singkat, Sabtu sore.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Talaud mencatat, akibat gempa tersebut, sembilan bangunan rusak dan satu korban luka.

“Korban jiwa atau meninggal dunia nihil,” kata Lydia Tumalang, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Talaud.

Ia menjelaskan, bangunan rusak terjadi di Kecamatan Kabaruan, Damau, dan Lirung.

“Di Kecamatan Kabaruan ada tiga bangunan, kaca gereja pecah dan dua rumah bagian belakang (dapur) rusak atau roboh,” jelasnya.

Kemudian di Kecamatan Damau ada lima bangunan rumah dindingnya rusak. Sedangkan di Kecamatan Lirung ada satu rumah dindingnya juga rusak.

“Sementara korban luka satu orang. Korban bernama Yoseph Lembong (61), warga Manado. Korban jatuh saat melakukan oemasangan batako bangunan (Puskesmas Damau). Sudah ditangani di Puskesmas Damau, Kecamatan Damau dan dalam keadaan baik-baik,” ujar Lydia.

Dia menuturkan, pihaknya membentuk pos pemantauan di Kantor BPBD Talaud, berkoordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah kecamatan/desa se-Kabupaten Kepulauan Talaud.

“Masyarakat tetap siaga apabila terjadi kejadian gempa susulan. Informasi BMKG bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tururnya.

Hingga kini, aktivitas warga berjalan normal. Juga tidak ada yang mengungsi.

Berdasarkan data BMKG, episenter gempa ini berada di titik koordinat 3,72 derajat LU dan 126,78 derajat BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 kilometer arah Selatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 37 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi lempeng laut Maluku.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar (oblique thrust).

BMKG mencatat, warga yang tinggal di Melonguane Talaud merasakan gempa dalam skala intensitas, III-IV MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (SMM/KCM)

Latest from Headline