TERAS, Manado— Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Manado beberapa hari terakhir ini menjadi keprihatinan banyak pihak. Salah satunya adalah anggota DPRD Sulawesi Utara Amir Liputo.
Ia bergegas mendatangi warga yang menjadi korban bencana banjir. Menurut Liputo, banjir yang merata kali ini merupakan Pekerjaan Rumah (PR) yang besar baik bagi dirinya sebagai wakil rakyat di DPRD Sulut, dan yang terutama bagi Pemerintah Kota Manado, dalam hal ini Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang yang belum lama ini memangku jabatan. Walikota
“Sekali lagi ini merupakan PR besar bagi kita sekalian terutama bagi Pemkot Manado yang belum lama memangku jabatan karena ternyata banjir di Manado sekarang tidak lagi siklus lima tahunan, akan tetapi sudah menjadi tamu tahunan atau bahkan bulanan,” kata Liputo, Senin (7/3/2022) pagi.
Lanjut politisi yang dikenal dekat dengan masyarakat ini, sebagai rasa kepedulian keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memberikan sedikit bantuan berupa makanan siap saji dan air mineral untuk meringankan beban dari warga yang terdampak.
“Oleh sebab itu, kami dari keluarga besar PKS dengan apa yang ada, kita mencoba turun di semua titik, dari hari pertama sampai pagi. Hari kedua kami sampai malam juga dan seterusnya. Mana yang bisa kami jangkau, kami bantu. Walaupun hanya dengan sebungkus nasi dan sebotol air mineral mudah-mudahan ini dapat meringankan dan sebagai bentuk rasa kebersamaan, rasa sepenanggunan karena bagaimana pun juga mereka merupakan bagian dari warga masyarakat kita,” sambungnya.
Dijelaskannya pula, sambil menyambangi dan membawa bantuan kepada warga sebagai wakil rakyat dirinya juga menyempatkan diiri untuk melihat langsung kondisi drainase dan sungai sungai ataupun kondisi tebing yang ada sebagai bahan diskusi untuk disampaikan kepada pemerintah Kota Manado.
“Sambil mengunjungi, saya sebagai wakil rakyat melihat kondisi drainase, sungai, dan tebing dan longsor, itu tentu akan menjadi bahan bagi kami diskusikan, dan mencari jalan keluarnya agar ke depan tentu minimal tidak terjadi bencana yang serentak seperti kali ini, atau pun jika ada solusi paten agar Manado tentu bisa bebas dari banjir,” jelas anggota Komisi III bidang Pembangunan DPRD Sulut itu.
Dirinya juga memohon kepada Gubernur Sulut agar bendungan Kuwil dapat segera diselesaikan karena itu akan meminimalisir banjir di Manado di samping melakukan normalisasi sungai sungai yang ada.
Dia juga menghimbau agar masyarakat dapat menjaga lingkungannya masing-masing dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, bagi para pengusaha properti yang ada dihimbau juga agar dapat memperhatikan dampak lingkungan jika membangun perumahan.
“Mari kita sadar terutama tentang kebersihan membuang sampah pada tempatnya, kemudian kalaupun membangun bangunan kita harus menyiapkan ataupun memberikan space untuk drainase sebab kalau kita tidak memberikan space bagaimana air itu akan berjalan dengan baik. Kemudian di aliran aliran sungai kami berharap jangan berubah menjadi perumahan, karena perumahan di Manado perlu ditinjau ataupun ditertibkan menyiapkan juga sarana dan prasarana untuk mengantisipasi karena laju air tidak tertahan karena dibeberapa daerah bukit bukit yang ada sudah menjadi perumahan,” imbaunya.
Dirinya juga berharap agar warga masyarakat yang terdampak untuk tetap bersabar dan tetap berdoa agar air dapat cepat surut
“Dan bagi warga masyarakat tetap sabar dan tetap berdoa dengan penuh harapan yakin dan percaya bahwa pemerintah dan kita semua tidak menginginkan siatuasi yang ada seperti sekarang. Ini merupakan kehendak dari yang Maha Kuasa karena Yang Maha Kuasa tidak akan memberikan cobaan kalau kita tidak mampu. Terus berjuang, terus bersama , terus menjaga persatuan dan mudah mudahan dengan itu Allah mengangkat semua musibah dari kota Manado yang kita cintai dan Sulut yang kita damba-dambakan,” tandasnya. (YSL)