/

GTI Sulut: Subsidi BBM Dinikmati Rakyat Mampu

TERAS, Manado – Garda Tipikor Indonesia (GTI) Sulawesi Utara (Sulut) menyatakan dukungan menyatakan dukungan mereka terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini diungkapkan Ketua GTI Sulut Risat Sanger kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).

“Kami mendukung kenaikan harga BBM subsidi seperti yang dilakukan pemerintah beberapa hari lalu. Karena berdasarkan rilis yang dikeluarkan BIN bahwa BBM subsidi 70 persennya dinikmati oleh orang-orang mampu atau mumpuni,” kata Risat.

Namun, dia meminta Pemerintah untuk mengintervensi pasar terhadap harga sembako maupun harga-harga yang lain. Bilamana ditemukan kenaikan harga tidak wajar, maka pemerintah harus segera intervensi.

“Pertama soal harga tarif transportasi, kedua soal sembako mesti diintervensi apabila terjadi kenaikan tidak wajar. Kenaikan harga itu harus sesuai peruntukannya supaya masyarakat tidak cemas,” ungkap dia.

Dia juga mengimbau agar pemerintah tidak bermain-main terhadap penyaluran bantuan langsung tunai (BLT). 

“Jangan bermain-main terhadap BLT kepada masyarakat sama seperti ketika penyaluran bansos Covid-19,” seru dia.

Dia menegaskan bakal mengawasi proses penyaluran BLT. Karena itu dia berharap masyarakat lebih cerdas terhadap kenaikan harga bbm ini.

Diketahui, Badan Intelijen Negara (BIN) Republik Indonesia memaparkan data bahwa 70 persen subsidi BBM tidak tepat sasaran dan dinikmati masyarakat mampu. 

Data ini sebelumnya juga sudah disampaikan Presiden Joko Widodo saat menaikkan harga BBM, Sabtu (3/8/2022).

“Tujuh puluh persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Padahal, menurut Presiden Jokowi, pemberian subsidi seharusnya ditujukan kepada masyarakat kurang mampu,” kata Jubir BIN, Wawan Hari Purwanto dalam keterangannya, Minggu (4/9/2022).

Alhasil, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM dari Pertalite, Solar dan Pertamax yang berlaku pada Sabtu, (3/9/2022).

Keputusan ini dinilai sebagai pilihan terakhir pemerintah untuk mengalihkan subsidi, sehingga harga beberapa jenis BBM mengalami penyesuaian. (*)

Latest from Headline