TERASMANADO.COM – Anggota DPRD Sulawesi Utara (Sulut) Herol Vresly Kaawoan (HVK) mengaku bangga ketika Gubernur Olly Dondokambey diundang oleh salah satu stasiun TV swasta memaparkan kinerja, prestasi dan potensi daerah Nyiur Melambai.
“Sebagai wakil rakyat patut berbangga dan mengapresiasi apa yang sudah diupayakan, dikerjakan dan sudah dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam hal ini Bapak Gubernur Sulut Olly Dondokambey,” katanya, Senin (16/01/2023).
Dikatakannya, apa yang disampaikan Bapak Gubernur Olly Dondokambey lewat salah satu stasiun TV, bahwa akan ada investor besar akan masuk menanamkan saham di Provinsi Sulut.
“Tentunya sebagai masyarakat Sulut mari kita bersyukur dan berbangga akan program yang sementara diupayakan oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Sulut ini menilai, ketika hal ini dilaksanakan memang ada beberapa faktor pendukung, salah satunya faktor keamanan.
“Atas nama masyarakat saya mengapresiasi jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulut dalam hal ini Bapak Kapolda Irjen Pol Setyo Budiyanto dan jajaranya sudah sangat maksimal menjaga stabilitas keamanan masyarakat sehingga Sulut bisa masuk dalam salah satu destinasi super prioritas di Indonesia,” ungkap HVK.
Menurut dia, ketika suatu daerah di perhadapkan dengan kondisi ketidakstabilan keamanan, tentunya akan berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan, dalam hal ini juga berpengaruh terhadap keinginan para investor untuk menanamkan saham di Provinsi Sulut.
“Ketika para investor masuk di Sulut untuk menanamkan saham, tentunya mereka sudah ada tim advance yang melihat bagaimana keadaan, apa potensi dan dampak. Sudah ada kajian-kajian yang dilakukan para investor sehingga mereka berani untuk menanamkan saham di Provinsi Sulut,” tuturnya.
“Jadi, faktor keamanan sangat penting dan masyarakat Sulut sudah mampu untuk melaksanakan kamtibmas secara mandiri,” tambahnya.
Lanjut dia, kedua dari sisi kebijakan. Diketahui bersama dari beberapa bulan lalu sudah di tetapkan peraturan daerah (Perda) tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPARPROV).
RIPARPROV ini mengatur tentang kepariwisataan. Nantinya di situ ada beberapa daerah penyangga destinasi super prioritas.
“Diharapkan nanti kabupaten/kota penyangga ini dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan pelaksanaan program pariwisata prioritas,” harap HVK yang merupakan Sekertaris Pansus RIPARPROV SULUT 2022-2025.
Ketiga, kata HVK, tentunya dari sisi sumber daya manusia (SDM). Ini juga menjadi salah satu kajian daripada investor yang akan masuk ke Sulut. Bagaimana budaya, karakter masyarkatnya, bagaimana tingkat pendidikan suatu masyarakat yang ada di lingkungan yang nantinya akan dibangun suatu hotel atau investasi.
“Jadi SDM itu menjadi salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan investor masuk ke Sulut,” katanya.
Ia berharap faktor-faktor pendukung ini akan mendapat pendampingan khusus dari pemerintah daerah.
“Salah satunya masalah SDM. Kita tau bersama dan kita perlu akui masih lemahnya kita dari sisi SDM dalam hal ini kompetensi masyarakat yang ada,” ujarnya.
Ia mencontohkan, dari sisi bahasa sudah harus tau berdialeg atau coversation bahasa Inggris, seperti di pulau Bali, hampir semua masyarakat sudah menguasai bahasa Inggris.
Lalu, dari sisi UMKM, masyarakat harus di dorong bagaimana menciptakan suatu produk khas daerah untuk nantinya dipasarkan atau menjadi oleh-oleh wisatawan yang datang di Sulut.
Dari sisi potensi kelautan dan perikanan, ketika diperhadapkan dengan suatu investor kepariwisataan tentunya berdampak juga ke perikanannya atau hasil lautnya.
“Kita tau bersama bahwa potensi hasil laut kita luar biasa besar tetapi pengelolaannya dan cara pengelolaanya yang kurang, dan itu yang menjadi PR bersama pemerintah daerah bagaimana mengembangkan, memaksimalkan, sisi UKM, SDM, dan potensi-potensi kelautan dan perikanannya,” jelas HVK. (*)