TERASMANADO.COM– Kabar penculikan anak yang disebut mulai marak terjadi di Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Sangihe yanng tersebar melalui grup grup whatsapp, dipastikan adalah kabar tidak benar atau hoaks.
Bahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Sangihe bahkan mengeluarkan surat himbauan kewaspadaan kepada Koordinator wilayah pendidikan dan Kepala TK, PAUD, SD dan SMP Negeri/Swasta.
Surat yang dikeluarkan pada 6 Februari 2023 ditanda tangani Kepala Dinas Dikbud Sangihe Drs Djoli Mandak berisi 3 poin yang perlu diwaspadai yakni.
1. Segera bekerjasama dengan orang tua murid melakukan pengawasan terhadap anak-anak yaitu ketika datang dan pulang dari sekolah harus di antar/dijemput oleh orang tua/wali.
2.Mengingatkan anak-anak untuk tidak percaya dan tidak menerima pemberian dari orang yang tidak dikenal berupa kue, permen, uang dan lain-lain.
3.Jika terdapat orang-orang yang tidak dikenal dan dicurigai keberadaanya segera melapor ke aparat keamanan atau pemerintah setempat.
Mandak membenarkan adanya surat edaran yang dikeluarkan pihaknya sebagai langka kewasapadaan.
“Surat ini dikeluarkan sebagai bentuk kewaspadaan dan ada laporan-laporan dari anak-anak sekolah,” ucap Kadis.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Denny W.W Tompunuh SIK, selaku pimpinan penegak hukum di bumi Tampungang Lawo akan menelusuri lebih lanjut terkait informasi yang beredar di masyarakat.
“Informasi ini akan kami tindak lanjuti dan kembangkan,” tegas Kapolres saat dikonfirmasi, Senin (6/2/2023).
Dirinya juga menegaskan bahwa berita yang baru-baru beredar di Sulut sudah terkonfirmasi adalah berita bohong namun untuk di wilayah Sangihe masih akan ditindaklanjuti kebenarannya.
“Sambil mewaspadai, saya juga meminta untuk masyarakat agar tidak termakan berita yang belum jelas kebenarannya,” katanya lagi. (AYU)