TERAS, Internasional– Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengecam sikap Presiden Donald Trump yang belum juga bersedia mengakui kekalahannya, sehingga menghambat upaya awal melakukan transisi kekuasaan dua bulan sebelum pelantikan 20 Januari mendatang.
”Menurut saya, terus terang saja ini hal yang memalukan,” kata Biden saat ditanya reporter di Wilmington, Delaware, Selasa (10/11/2020) waktu setempat.
Kemenangan Biden telah diakui para pemimpin negara besar yang menjadi sekutu Amerika dan dia telah melakukan pembicaraan telepon dengan sebagian dari mereka.
Sementara itu, Trump membuat pernyataan di Twitter pada akhirnya dia akan dinyatakan sebagai pemenang pemilihan, meskipun proyeksi media massa dari hasil penghitungan suara telah menunjukkan dia kalah telak dilihat dari suara nasional dan suara elektoral per negara bagian. Cuitan dia itu langsung ditandai oleh Twitter.
Memang belum ada hasil di negara bagian yang telah disahkan, empat negara bagian masih menyelesaikan penghitungan suara dan hasil masing-masing baru akan disahkan pada pertemuan para elektor 14 Desember.
Namun, perolehan suara Biden sudah tidak mungkin terkejar lagi menurut proyeksi media berdasarkan data penghitungan suara di seluruh negara bagian.
Setiap empat tahun sekali, rakyat Amerika mengandalkan pengumuman hasil pilpres dari media karena tidak ada komisi pemilihan nasional yang bertugas melakukan itu.
Menurut Biden, sikap Trump hanya akan merugikan dirinya sendiri.
”Saya kira hal seperti ini justru tidak akan membantu citra presiden. Pada akhirnya, seperti Anda tahu, semua akan berakhir pada 20 Januari,” kata dia, merujuk pada hari pelantikan.
Biden telah bicara di telepon dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Irlandia Taoiseach Micheál Martin, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel Selasa kemarin.
Biden menyebut pembicaraan itu penting untuk memastikan bahwa Amerika tidak akan seperti empat tahun terakhir di bawah Trump.
“Saya memberi tahu mereka bahwa Amerika sudah kembali, dan kami akan kembali memainkan peran penting,” kata Biden.
Namun, sebuah lembaga yang tidak begitu dikenal menghalangi masa transisi. Badan Kepegawaian Umum, yang bertugas memproses masa transisi pemerintahan dan berperan penting setiap empat tahun sekali, belum menagkui kemenangan Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris. Badan tersebut dipimpin oleh orang yang ditunjuk Trump.
Apa saja yang dikatakan Trump? Selasa kemarin, dia berkoar di Twitter bahwa telah terjadi kecurangan masif dalam penghitungan surat suara, dan menulis dalam huruf kapital: “We will win!”
Sebelumnya dia berulang kali mengatakan Biden hanya bisa menang kalau curang, tetapi tidak membeberkan bukti-bukti kuat atas tuduhannya itu.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang belum lama ini berkunjung ke Indonesia, bicara dalam jumpa pers bahwa begitu semua “suara sah” selesai dihitung, periode kedua pemerintahan Trump akan dimulai.
Sejumlah senator dari Partai Republik juga menolak memberi selamat ke Biden.
“Tidak ada alasan memberi selamat ke dia,” kata Senator Ron Johnson dari Wisconsin. Senator Missouri, Roy Blunt, mengatakan Trump “mungkin belum kalah sama sekali “.
Pemimpin Senat di kubu Partai Republik Mitch McConnell mengatakan Trump punya hak penuh untuk menggugat hasil pemilihan di sejumlah negara bagian penting termasuk Pennsylvania. (YSL/sumber:Beritasatu)