TERAS, Manado- Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sulawesi Utara (Sulut) mengusulkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) sebesar Rp 4.072.026.447.248 pada rapat paripurna yang digelar ke DPRD, Kamis (19/11/2020) siang.
Pada penyampaiannya, Pjs Gubernur Sulut, Agus Fatoni mengatakan pihaknya optimis, pada tahun 2021 kondisi perekonomian daerah akan mulai membaik.
Dengan sektor pertanian, perikanan dan kelautan, dan kehutanan tetap bertumbuh positif dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan struktur perekonomian daerah.
“Di samping itu, sektor pariwisata secara penuh dapat digalakkan dengan membangun fasilitas sarana dan prasarana dan akses penghubung objek pariwisata. Serta mempersiapkan dan memperdayakan masyarakat lokal di kawasan wisata,” ungkapnya.
Adapun R-APBD 2021 yang dibacakan oleh Fatoni adalah, pertama, Pendapatan Daerah tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp 4.072.026.447.248, dengan rincian; Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 1.413.013.163.248. Pendapatan Transfer sebesar Rp 2.639.013.284.000. Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 20 M.
Kedua, Belanja Daerah dianggarkan sebesar Rp 4.087.336.840.827, dengan rincian sebagai berikut; Belanja Operasional yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp 3.063.050.823.470.
Sedangkan Belanja Modal yang terdiri dari Belanja Modal Tanah dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan, Belanja Modal Jalan dan Irigasi, dan Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebesar Rp560.487.703.639 . Sementara belanja tidak terduga sebesar Rp 7.313.000.711. Dan Belanja Transfer yang terdiri dari bagi hasil dan Belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp 456.807.000.000.
Ketiga, Pembiayan Daerah. Penerimaan pembiayaan daerah propinsi Sulut tahun 2021 direncanakan sebesar Rp 95.470.393. 579. Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan Daerah direncanakan sebesar Rp80.160.000.000.
Selain membacakan usulan anggaran, Pjs Gubernur juga membacakan 17 prioritas pembangunan daerah, sebagaimana tema pembangunan yang tertuang dalam Rencakan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021, yakni Mempercepat Pemulihan Ekonomi Kehidupan Masyarakat dan Didukung dengan Pariwisita.
Yakni, penanggulan kemiskinan dan pengangguran, pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan, kedaulatan pangan, pembangunan perdesaan dan perkotaan, revitalisasi pertanian dan perkebunan, pembangunan pariwisata, pembangunan infrastruktur, pembangunan perumahan dan pemukiman, pembangunan industri kawasan ekonomi khusus, peningkatakan daya saing investasi, perikanan dan kemaritiman, pengelolaan bencana dan mitigasi iklim, pembangunan kawasan perbatasan, revolusi mental, trantibmas (ketentraman dan ketertiban masyarakat) serta reformasi birokrasi.
Catatan positif yang telah diraih Sulut hingga tahun 2020 ini, juga dibeber oleh Fatoni.
Yakni pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2016 sampai tahun 2019 selalu berada pada angka rata-rata 6 persen, angka kemiskinan yang mampu ditekan hingga 7,51 di tahun 2019, dari sebelumnya 8,90 persen di tahun 2016. Serta IPM yang merupakan pengukuran tingkat kesehatan di level 0,3.
“Selain itu, tercatat pula berbagai pencapaian kesuksesan dan keberhasilan yang diraih, antara lain seperti peningkatan arus kunjungan wisata dan aktifitas pariwisata yang terus meningkat bahkan karena melonjaknya kunjungan wisatawan mancanegara, Sulut diberikan apreasiasi, sebagai the rising stars of the year 2019,” tukas Fatoni.
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD, Fransiskus Andi Silangen didampingi tiga Wakil ketua, yakni Victor Mailangkay, James Arthur Kojongian dan Billy Lombok. (YSL)