TERAS, Manado – Kasus video mobil Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara, James Arthur Kojongian (JAK) yang diadang hingga seret istrinya yang terjadi beberapa waktu lalu, disesalkan banyak pihak.
Salah satunya Pengamat Politik Sulut Taufik Tumbelaka.
Tumbelaka menilai, masalah yang telah terjadi ini bukan saja menjadi viral nasional, tapi juga opini publik yang negatif sudah terbentuk dan meluas.
“Dengan tetap mengedepanan azas praduga tak bersalah, jika memang benar yang di video viral itu adalah oknum salah satu Pimpinan DPRD Sulut berinisial J, maka patut disesalkan. Dan kalau saya jadi dia, maka akan mengambil langkah mundur dari posisi pimpinan DPRD Sulut yang terhormat demi menjaga kewibawaan serta kehormatan lembaga wakil rakyat,” katanya lewat pesan singkat saat dimintai tanggapan oleh terasmanado.com Kamis (4/2/2021) malam.
Tumbelaka menambahkan, hal ini juga dikarenakan masalah kredibilitas dan juga integritas pribadi pasti akan menjadi sorotan lawan politik dan terutama juga publik sehingga menurunkan tingkat legitimasi.
Lanjut dia, kasus ini juga akan berdampak kurang baik dan berpotensi terjadi efek domino yang tidak diharapkan.
“Untuk itu lebih baik (JAK) mundur dari pimpinan DPRD Sulut untuk ‘kesehatan’ banyak pihak,” ungkap Tumbelaka.
Menurut dia, kalau untuk Pergantian Antar Waktu (PAW) atau tidak, itu terserah kebijakan politik internal.
“Dalam hal ini Partai Golkar,” sebutnya.
Untuk Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut, kata Taufik, diharapkan bekerja dengan baik dan sesuai proporsi.
“Jangan sampai terjebak kepentingan politik, apalagi kepentingan politik yang terselubung, walaupun BK adalah bagian dari lembaga politik,” tabdasnya. (SMM)