Cindy: Jangan Ada Program Siluman di APBD 2022

TERAS, Manado- Sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi agar menyediakan soft copy Rancangan APBD tahun 2022 saat rapat pembahasan yang digelar di ruang rapat paripurna, Senin (15/11/2021) siang.

Pasalnya, hingga dua SKPD dikupas anggarannya, soft copy RAPBD 2022 yang ditunggu para anggota Banggar tak kunjung muncul. Padahal menurut, anggota Banggar, Cindya Wurangian, soft copy dapat memudahkan mereka melihat detail rincian anggaran dan program yang disusun oleh TAPD.

Anggota Banggar dari Fraksi Partai Golkar, Cindy Wurangian menyatakan penyesalannya atas program-program yang tiba-tiba muncul di tengah tahun anggaran, yang tidak dibahas sebelumnya.

“Saya mengharapkan agar apa yang sudah kita bahas hari ini, jika nanti ada catatan catatan ada perubahan apa yang disepakati, kami minta tidak ada lagi yang berubah. Tidak ada lagi program kegiatan siluman yang menyusup yang tiba tiba di tengah tahun 2022 muncul tidak tahu dari mana,” ungkap Cindy.

Ia menegaskan dengan adanya soft copy, akan memudahkan bagi pihaknya untuk melakukan pengecekan.

Cindy juga menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda), dr Grace Punuh karena laporan dan rincian anggaran serta program kegiatan dinilainya terstruktur.

“Kadis Pendidikan ini berbeda karakternya dengan yang lain pak Sekprov (Gemmy Kawatu, red). Ini sebagai laporan, Ada juga Kadis-kadis yang mulutnya begitu manis, pada kenyataannya tidak ada. Tapi kalau untuk Kadis Pendidikan ini kami beri apresiasi karena memang apa yang disepakati di dalam pembahasan itu juga yang dilaksanakan,” ungkap Cindy.

Sedangkan terkait dengan sarana dan prasarana di dunia pendidikan, diungkapkan Cindy,  ia setuju apabila anggaran untuk pendidikan cukup besar. Menurutnya, Pemprov harus berani untuk mengeluarkan biaya-biaya untuk pendidikan di Sulut karena para pelajar adalah masa depan daerah.

“Dan sekarang saya juga harus menghimbau dunia pendidikan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Jadi kita tidak hanya menggunakan teknologi di luar sekolah, tapi anak didik kita juga harus beradaptasi dengan peralatan teknologi yang ada sekarang. Jadi saya setuju apa yang bisa ditunjang, apa yang bisa kita berikan itu semua harus kita tunjang demi masa depan kita bersama. Kalau kita tidak berani mengeluarkan biaya yang besar untuk dunia pendidikan kita, kita juga tidak bisa berharap banyak,” tukas wakil rakyat daerah pemilihan Kota Bitung-Kabupaten Minut itu. (YSL)

Latest from Headline