TERAS, Manado– Gelombang demonstarai penolakan terhadap kenaikan bahan bakar minyak (BBM) menghantam ke DPRD Sulawesi Utara (Sulut). Tak tanggung-tanggung, tiga tumpukan demonstran mendatangi gedung cengkih, Selasa (6/9/2022).
Yang pertama adalah puluhan massa yang tergabung dalam Partai Buruh bersama sejumlah organisasi-organisasi massa (ormas) buruh.
Yang kedua massa dari GMNI, dan yang ketiga adalah massa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Bergerak (HMI, PMII, LMND dan GMKI).
Mereka bergantian menyampaikan orasi penolakkan terhadap kebijakan pemerintah tersebut, meski di bawah guyuran hujan deras. Adapula tuntutan menaikkan upah buruh seiring dengan naiknya harga BBM yang disampaikan para buruh.
Dari lima fraksi yang ada di DPRD Sulut, yaitu Fraksi PDIP, Fraksi Partai Nasdem, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Nyiur Melambai, hanya dua fraksi yang all out menyambut massa pengunjuk rasa.
Yaitu Fraksi Partai Demokrat dengan tiga personelnya. Wakil ketua DPRD Billy Lombok, Ketua dan anggota fraksi Henry Walukow dan Kristo Ivan Lumentut.
Kemudian Fraksi Partai Nasdem. Yakni Wakil ketua DPRD Victor Mailangkay dan Braein Waworuntu. Nampak pula anggota Fraksi PDIP dari PSI, Melky Jakhin Pangemanan.
Lombok, Mailangkay, Walukouw dan Lumentut bahkan ikut berhujan-hujanan untuk mendengarkan langsung aspirasi yang disampaikan para pendemo di halaman kantor DPRD Sulut.
Sedangkan anggota dewan lain yang turun yang juga menerima demo gelombang pertama adalah Berty Kapojos (FPDIP) dan Ayub Ali (Fraksi Nyiur Melambai).
Jadi hanya 8 dari 44 anggota DPRD Sulut yang terpantau menerima para pendemo. Padahal di dalam gedung DPRD, ada pimpinan dan anggota dewan yang masuk kantor, namun diketahui sedang rapat Badan Musyawarah dan Pansus Ranperda Rencana Induk Pembangunan Kepariwistaan tahun 2022-2025.
FPD dan Fraksi Partai Nasdem sendiri menegaskan akan bersama-sama para pendemo untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi mereka.
“Dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, wakil rakyat harus bersama-sama rakyat sesuai dengan aturan-aturan yang ada,” tegas Wakil ketua DPRD Victor Mailangkay.
“Kami Fraksi Partai Demokrat juga memiliki pandangan yang sama. Kami menyambut dengan bangga kehadiran rekan-rekan mahasiswa untuk membawa dan memperjuangkan hak-hak dan apa yang sudah dirasakan oleh masyarakat. Jangan khawatir teman-teman sekalian, pertemuan yang begitu indah ini akan kami bawa ke pemerintah pusat karena domain perihal harga BBM itu pemerintah pusat,” tegas Lombok.
Sementara itu, Lumentut dalam orasinya menyampaikan apresiasi luar biasa dan setinggi-tinginya terhadap semangat mahasiswa untuk membawa dan menyuarakan apa yang rakyat sedang rasakan saat ini.
“Ini akan kami teruskan karena ini menjadi kewenangan pemerintah pusat mengenai harga BBM. Kami secara tegas menolak kenaikan harga bbm. warga sedang susah, harga bbm naik akan akibatkan ekonomi bergoyang. Harga makanan akan naik, dan lainnya,” tegas Lumentut.
Sementara Ketua Fraksi Partai Demokrat Henry Walukow menyampaikan penegasan bahwa partainya bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM.
“Sikap kami tegas. Bahwa beberapa hari yang lalu kami sudah mengeluarkan rilis bahwa dari fraksi kami menolak dengan keras kenaikan harga BBM. Masyarakat lagi susah. Kita belum selesai dihantam badai pandemi, perekonomian porak poranda. Akibar dari kenaikan BBM ini akan berakibat harga-harga yang lain, yang akan menambah penderitaan masyarakat,” tukas Walukow lantang.
Usai menerima unjuk rasa, dua Wakil ketua DPRD, Victor Mailangkay dan Billy Lombok menerima secara resmi dan membacakan tuntutan para pendemo untuk diperjuangkan bersama dengan rakyat terkait aspirasi ini.
“Kita berjuang bersama,” tegas keduanya. (*)