TERAS, Manado – Perkumpulan Perempuan Untuk Kebudayaan dan Demokrasi (Peka) Manguni Sulawesi Utara melaksanakan Fokus Group Diksusi (FGD) terkait pengembangan kapasitas demokrasi perempuan, Jumat (20/11/2020).
Kegiatan yang bekerja sama dengan KPU Sulut itu menghadirkan tiga narasumber yaitu Dosen dan Penelitian Kepemiluan FISIP Unsrat Ferry Daud Liando, Anggota KPU Sulut Meidy Yafet Tinangon, dan Dr Trilke Erita Tulung yang merupakan tokoh perempuan Sulut.
Ketua Peka Manguni Sulut Dr Mayske Rini Liando mengatakan, forum ini dibuat sebagai bentuk komitmen Peka Manguni Sulut dalam membekali kompetensi perempaun dalam aspek demokrasi.
Liando yang juga merupakan anggota TPD DKPP Sulut menuturkan, selama ini banyak ruang yang terbuka dan meberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkontribusi.
“Dari aspek kebudayaan daereh, tak ada lagi dikotomi antara kedudukan perempuan dan laki-laki. Semua memiliki peluang yang sama,” ujar Dosen Unima Manado di Tondano itu.
Sementara itu, Ferry Daud Liando dalam pemaparannya mengatakan, Undang-undang politik memberikan kesempatan luas kepada perempuan untuk berkiprah baik di legislatif maupun eksekutif.
“Dalam UU parpol ada kewajiban harus menyertakan 30 persen perempaun dalam kepengurusan. Hal yang sama juga bagi jumlah calon anggota legislatif. Di penyelenggara pemilu diharapkan juga ketentuan afirmativ action itu harus berlaku. Cuma saja belum banyak parpol yang memanfaatkan itu dengan baik,” katanya.
Menurut dia, kebanyakan perempuan yang diusung sebagai calon merupakan kerabat dekat dari elit tertinggi parpol.
“Padahal masih banyak perempuan lain yang bertumbuh dan besar dari gerakan-gerakan moral seperti aktivis maupun bergerak dalam bidang LSM,” kata Ferry Daud Liando.
Dikatakannya, masih banyak politisi perempuan yang tidak produktif.
“Hal itu disebabkan karena kurang pengalaman kepemimpinan sebelum terpilih. Di DPRD banyak politisi perempuan yang produktif dan berkualitas dan mereka memang sudah produktif sebelum terjun dalam dunia politik,” ujar dia.
FGD yang di pandu Minesia Lesawengen mengadirkan peserta dari dosen-dosen dan mahasiwa perempuan dari Unima dan Unsrat Manado. (SMM)