TERAS, Manado- Gedung gereja di Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, rusak berat akibat dilanda Super Typhoon Surigae, Senin (19/4/2021).
“Gereja yang rusak berat itu di Kecamatan Melonguane. Kalau di Kecamatan Salibabu dalam keadaan aman,” kata Camat Salibabu, Bonifasius Wangkanusa, yang merupakan mantan kepala bidang kedaruratan dan logistik BPBD Talaud, lewat pesan singkat, Senin.
Sesuai analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem yang melada Kepualauan Sangihe dan Talaud, diakibatkan Typhoon (TY) Surigae dengan intensitas sangat kuat (very strong) meningkat menjadi ganas (violent) atau Super Typhoon (STY) dan terus bergerak ke arah Barat Barat Laut memasuki wilayah tengah dan selatan Filipina.
“Kecepatan angin rata-rata di sebelah utara dan timur Kepualuan Sangihe dan Talaud bahkan mencapai 30 knot dan dominan bergerak ke Timur Laut ke pusat sirkulasi Typhoon,” jelas Ricky, seperti dikutip dari rilis tertulis, Senin.
Lanjut dia, awan-awan konvektif yang mengandung hujan masih terbentuk di daerah pertemuan massa udara yaitu di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian Utara, serta Maluku Utara.
“Tinggi gelombang kategori tinggi (2,5-4,0 meter) terjadi di sebelah utara dan timur Kepualuan Sangihe dan Talaud. Gelombang kategori sedang (1,25-2,5 meter) terjadi di Laut Sulawesi bagian Timur, Perairan Kepulauan Sitaro, Peraian Bitung-Likupang, Laut Maluku bagian Utara, Teluk Tomini bagian Barat,” kata dia.
Ia menambahkan, Super Typhoon Surigae diprakirakan masih bertahan hingga 19 April 2021, selanjutnya intensitasnya akan kembali menurun dari ganas ke sangat kuat bergerak ke Barat Laut yaitu Timur Laut Filipina.
Kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya mengalami puncaknya pada 18-19 April 2021 dan diprakirakan mengalami penurunan kecepatan secara bertahap.
“Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan berpotensi hujan lebat untuk beberapa ke depan. Tinggi gelombang laut mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 19 April 2021 diprakirakan mengalami penurunan secara bertahap,” sebutnya.
BMKG mengimbau warga waspada hujan lebat disertai petir yang bisa terjadi beberapa hari ke depan.
“Waspada angin kencang dan gelombang tinggi bahkan dapat mencapai kategori tinggi (2,5-4,0 meter) di wilayah Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud, serta Laut Maluku. Waspada terhadap ancaman banjir pesisir yang dapat terjadi pada saat bersamaan dengan fase pasang air laut, yaitu pada pagi hingga siang hari serta menjelang malam hari,” imbaunya.
Hingga kini, BPBD Talaud masih melakukan pendataan kerusakan akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah itu.
“Sudah ada tim yang turun ke lapangan lakukan pendataan,” kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kepulauan Talaud Alpius Londoran. (YSL)