Warga Wasian Keluhkan Harga Pembebasan Lahan Turun hingga 50 Persen

TERAS, Manado – Warga Desa Wasian, Minahasa Utara, mengeluhkan harga pembebasan lahan di wilayah mereka turun jauh bahkan ada yang sampai 50 persen.

Pembabasan lahan itu untuk jalur Bandara Sam Ratulangi menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang.

Keluhan turunya harga pembebasan lahan ini disampaikan warga di reses II anggota DPRD Sulawesi Utara Henry Walukow.

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Minahasa Utara-Bitung itu mengatakan, masyarakat Desa Wasian menyampaikan aspirasi bahwa halaman dan rumah mereka terkena pembebasan lahan jalan KEK Bandara-Likupang.

“Yang menjadi keluhan warga adalah harga yang dikeluarkan tim appraisal, saat ini turun jauh bahkan ada yang sampai 50 persen dari harga tim appraisal keluarkan pada tiga tahun lalu tapi tidak jadi dibayarkan karena kena refocusing anggaran, sehingga membuat beberapa warga yang kena imbas mengeluhkan dan menolak transaksi harga tersebut,” ungkap Walukow, Rabu (01/09).

Dengan adanya keluhan warga tersebut, personel Fraksi Partai Demokrat DPRD Sulut itu mempertanyakan parameter yang dipakai tim apprsisal.

“Kenapa harga penilaian bisa turun jauh disaat pandemi Covid-19 seperti ini, rakyat juga lagi susah,” ujar Walukow.

Walukow menegaskan, dirinya akan kawal dan follow up sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) DPRD.

“Keluhan ini juga akan dipertanyakan kepada instansi terkait. Kenapa penilaian harga berbeda-beda bahkan bisa turun jauh,” sebutnya.

Selain pembebasan lahan, aspirasi yang dijaring Walukow di antaranya perizinan, infrastruktur, pendidikan, dan air bersih.

Adapun lokasi reses dilakukan di antaranya Desa Tetey, Matungkas, Klabat, Wasian, dan Dimembe.

Walukow melaksanakan reses dengan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Peserta reses dibatasi mengingat kondisi pandemi dan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. (SMM)

Latest from Headline