TERAS, Manado – Banjir bandang melanda Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara, Senin (20/9/2021).
Sejumlah rumah warga terdampak, bahkan ada yang terbawa arus air dan akses jalan di daerah itu, yakni dari Minahasa Tenggara menuju Longowan, Kabupaten Minahasa, untuk sementara ini terputus.
“Banjir bandang terjadi di Ratahan. Data sementara ada rumah warga dan satu bengkel yang terdampak,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Tenggara Aneke Sumendap, saat dikonfirmasi.
Dia menuturkan, saat ini tim BPBD berada di lokasi banjir bandang.
“Kami masih akan minta data kepada camat setempat. Apakah ada korban, kami masih mencari data,” ujarnya.
Untuk kondisi saat ini, akses jalan Ratahan-Langowan masih tertutup.
“Ketinggian air masih tinggi,” kata Aneke.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara Billy Lombok mengatakan, belum diketahui persis kerugian yang dialami masyarakat akibat bencana alam ini.
“Kita meminta pemerintah harus sigap. BPBD harus berkoordinasi dengan Balai Jalan untuk segera memperbaiki akses jalan yang putus. Karena akses jalan tersebut sangat mempengaruhi aktivitas ekenomi warga,” harapnya.
Legislator daerah pemilihan Minahasa Tenggara-Minahasa Selatan itu juga berharap ada akselerasi program yang cepat agar masyarakat yang terdampak bisa dibantu di masa yang sulit ini.
Politisi Partai Demokrat itu juga mengimbau warga tidak melakukan penebangan pohon di hutan. Di mana, material banjir bandang terlihat banyak batang pohon yang hanyut.
“Saya minta pemerintah tindak tegas yang melakukan penebangan pohon. Karena, selaik cutah hujan dengan intensitas tinggi, penebangan juga bisa jadi salah satu faktor terjadinya banjir bandang,” tandasnya. (SMM)