TERAS, Manado– Meski beberapa waktu lalu DPRD Sulawesi Utara telah menggelar rapat pendapat dengan PT Pertamina Manado soal kelangkaan solar, antrian panjang masih terus terjadi di hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah ini.
Terkait kondisi ini, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Gemmy Asiano Kawatu mengatakan bahwa Wakil Gubernur Steven Kandouw sudah melakukan koordinasi dengan Hiswana Migas. Bahkan Gubernur Olly Dondokambey juga telah mengirimkan surat ke PT Pertamina agar kiranya 14 SPBU di Sulut yang melayani solar bisa ditambah kuotanya.
“Surat sudah dikirimkan pada Jumat (12/11/2021) pekan lalu. Gubernur berharap pekan ini sudah ada respon dengan PT Pertamina Pusat. Dan hal ini terus dikoordinasikan Asisten II, Karo Ekonomi dan Dinas ESDM untuk respon dari Jakarta,” ucap Kawatu dalam rapat pembahasan Rancangan APBD 2022 di kantor DPRD Sulut, Selasa (16/11/2021).
Sebelumnya anggota Badan Anggaran, Cindy Wurangian meminta penjelasan dan pernyataan resmi dari Pemerintah Provinsi terkait dengan hasil hearing Komisi II bidang Perekonomian dan Keuangan DPRD Sulut dengan PT Pertamina Manado, beberapa waktu lalu.
Dimana saat hearing, PT Pertamina menjamin bahwa tidak aka nada kelangkaan solar lagi di Sulut. Akan tetapi kata Cindy, stok solar aman hanya berkisar satu dua minggu saja, dan kini antrian solar kembali terjadi.
“Bahkan sekarang antrian solar di SPBU sudah lebih panjang dari sebelumnya. Karena itu, kami mengharapkan ada pernyataan resmi serta tindak lanjut dari Pemerintah Provinsi dan instansi terkait untuk menjawab pertanyaan dan keluhan yang disampaikan masyarakat ke DPRD Sulut,” ucap Cindy.
Ketua Komisi II DPRD Sulut ini juga menyampaikan kekecewaanya terhadap sikap Biro Ekonomi Pemprov yang tidak sigap menjawab masalah kelangkaan solar yang ditanyai pihaknya sejak pekan lalu.
“Sejak pekan lalu, saya sudah bertanya via Whatsapp kepada Kepala Biro Ekonomi. Saya mau tanya informasi langka apa yang sudah dilakukan Pemprov karena antrian solar semakin panjang. Saya bukan mau minta uang. Tapi sampai tadi WA saya tidak dijawab. Hal ini saya keluhkan ke Asisten Pemprov, baru kemudian dibalas. Ini sangat mengecewakan,” tambah dia.
Seperti diketahui, pada hearing dengan DPRD Sulut, Selasa (19/10/2021) lalu,
Sales Area Manager Pertamina Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo), Tito Rivanto mengatakan, dalam waktu tujuh hari ke depan tidak ada lagi antrian panjang di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Sulut.
“Beri kami waktu tujuh hari ke depan kami jamin tidak ada antrian panjang di SPBU, asalkan DPRD membantu untuk mendapatkan penambahan kuota dari Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas),” kata Tito waktu itu. (YSL)