/

Digelar di Hari Kasih Sayang, Liando: Bisa Hambat Milenial Ikut Pemilu 2024

Akademisi Unsrat, Ferry Liando.

TERAS, Manado- Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) sudah ditetapkan jatuh pada 14 Febuari 2024. Tanggal tersebut juga dikenal sebagai hari kasih saying atau Valentine’s Day.

Hal ini pun mendapat tanggapan publik. Salah satunya dari akademisi Kepemiluan Universitas Sam Ratulang, Ferry Daud Liando.

Diketahui, Pemilu 2024 adalah untuk memilih presdien dan wakil presiden, DPR RI/ DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/Kota.

Jika pelaksanaan hari pencoblosan Pemilu 2019 jatuh pada 17 April maka pada 2024 nanti, jadwal pencoblosan lebih awal, salah satunya disebabkan agar tidak terlalu berhimpitan dengan pelaksanaan pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

Kalau tahapan akhir pemilu dan tahapan awal Pilkada terlalu pendek, maka berpotensi akan melahirkan banyak masalah seperti kesiapan penyelenggara, baik dalam proses sengketa hasil Pemilu dan penyiapan produk hukum Pilkada. Penyiapan penyelenggara ad hoc, penyusunan daftar pemilih Pilkada dan kegiatan lainnya.

Namun menurut Liando, pilihan hari pencoblosan pemilu yang jatuh pada 14 Februari 2024 bukan berarti tanpa risiko. Dimana 14 Februari menjadi momen penting bagi para milenial karena dirayakan sebagai hari kasih sayang atau Valentine’s Day.

Perayaan ini biasanya dinikmati oleh anak-anak milenial sehingga berpotensi mereka tidak akan hadir dalam pemungutan suara.

“Tradisi dari tahun ke tahun, perayaan Valentine’s Day sudah dirayakan sejak pagi hari karena sebagian besar merayakan di luar kota atau di tempat yang jauh dari tempat tinggal dimana terletak tempat pemungutan suara. Khusus untuk daerah Sulut, setiap 14 Februari diarayakan sebagai hari raya peristiwa patriotik Merah Putih. Pada 14 Februari 1946, para pejuang di daerah ini mengusir para penjajah belanda keuar dari Sulawesi Utara. Perayaan ini biasanya dirayakan oleh para pejuang dan keluarga pejuang yang hingga kini masih hidup,”  terang dosen Tata Kelola Pemilu Unsrat itu.

Dua momentum peryaaan ini, kata dia, perlu dibangun sebuah strategi oleh KPUD agar tidak menghambat para pemilih pemula untuk datang memilih termasuk pada veteran dan keluarga pejuang. (YSL)

Latest from Headline