TERAS, Manado – Kabupaten Kepulauan Talaud kini miliki komoditas ekspor baru. Komoditas itu yakni pisang abaka. Hal ini diungkapkan anggota DPRD Sulawesi Utara Sherly Tjanggulung, Rabu (15/6/2022).
“Salah satu komuditas ekspor terbaru dari Talaud adalah pisang abaka. Tanaman dengan nama latin musa textilis termasuk dalam famili musaceae atau jenis pisang-pisangan,” kata anggota Komisi III bidang Pembangunan DPRD Sulut ini.
Legislator daerah pemilihan Nusa Utara ini menambahakan, serat dari pelapahnya sangat kuat hingga diekspor sebagai bahan baku pembuatan tali tambang kapal, karpet maupun sovenir.
“Sebelumnya ini merupakan tanaman liar namun saat ini sudah dibudidayakan oleh masyarakat. Apabila serat abaka diproduksi dengan sekala besar, maka akan menambah deretan komoditas. Potensial ekspor dari Kepulauan Talaud setelah kelapa, kopra, cengkih dan pala,” ujar Tjanggulung.
Menurut Tjanggulung, untuk mengembangkan komoditas ini cukup dengan edukasi dan pengetahuan warga Talaud agar dapat memperlancar proses bisnis ekspor.
“Diharapkan pemerintah mampu mendorong ekspor serta mengangkat potensi Kepulauan Talaud yang pada akhirnya mewujudkan pengembangan pembatasan Talaud dan mendukung program pemulihan ekonomi nasional di wilayah perbatasan,” jelas politisi Partai Nasdem ini. (*)