TERAS, Manado – Sebelum memasuki hari pemungutan dan penghitungan suara di tanggal 14 Februari 2024, Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara terlebih dahulu diperhadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang yang dimulai dari tanggal 11-13 Februari.
Ketua Bawaslu Sulut Dr. Ardiles Mario Revelino Mewoh, S.IP., M.Si mengatakan, masa ini merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilu yang akan menguji integritas seluruh elemen bangsa termasuk di dalamnya Bawaslu dan peserta pemilu.
“Berdasarkan pengalaman kita baik pada agenda pemilihan kepala daerah maupun agenda pemilu sebelumnya, masa tenang cenderung diwarnai dengan praktik-praktik kecurangan; politik uang, propaganda isu SARA, penyebaran berita bohong untuk saling menjatuhkan diantara sesama peserta, bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antar massa pendukung peserta pemilu,” kata Ardiles dalam sambutanya pada Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang, Pemungutan, Perhitungan, dan Rekapitulasi, Perolehan Suara Pemilu Serentak Tahun 2024, bertempat di Manado Town Square (Mantos) Satu, Jumat (9/2/2024).
Ardiles mengatakan, praktik-praktik seperti itu tentu mengancam keutuhan bangsa. Salah satu persoalan klasik lainnya yang sering dihadapi di setiap penyelenggaraan pemilu maupun pemilihan, yaitu kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi politik, termasuk melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional untuk memengaruhi pilihan masyarakat.
Dia menegaskan, politik uang jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi, melahirkan pemimpin bermental koruptor, menghambat pembangunan serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan.
“Oleh karena itu, seluruh jajaran pengawas pemilu bersama-sama dengan masyarakat harus menggaungkan kita tolak dan lawan politik uang,” tegasnya.
Ardiles juga mengajak seluruh elemen masyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, pemilu yang bersih dan bermartabat.
“Bawaslu meyakini dengan dukungan pemerintah, TNI dan Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta peran media yang informatif kita dapat melaksanakan pemilu ini dengan damai,” sebutnya.
Diketahui, total keseluruhan pengawas ad hoc Bawaslu Sulut ada 10.592 orang yang tersebar dari ujung Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud sampai Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jumlah ini terdiri dari Panwaslu Kecamatan sebanyak 513 orang, Pengawas Desa Kelurahan 1.839 orang dan Pengawas TPS 8.240 orang. (ivo)