TERASMANADO.COM – Menyusul dikeluarkannya peringatan dini mengenai cuaca ekstrem yang berpotensi melanda wilayah Kabupaten Minahasa Utara oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika serta Persandian, menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan langkah antisipasi serta mitigasi terhadap potensi dampak bencana seperti banjir, angin kencang, tanah longsor, dan puting beliung.
“Berdasarkan informasi dari BMKG, saat ini tutupan awan hujan masih signifikan di wilayah Kabupaten Minahasa Utara. Untuk itu, pemerintah menghimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Robby Parengkuan, pada Rabu (26/06/2024).
Parengkuan menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem. “Jika masyarakat mengalami atau mengetahui adanya darurat bencana, segera menghubungi Call Center 112 atau berkoordinasi dengan TNI, POLRI, SAR, BMKG, PMI, RAPI, dan relawan untuk kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana,” tambahnya.
Call Center 112 adalah layanan panggilan darurat yang disediakan oleh Kabupaten Minahasa Utara. Layanan ini bebas biaya dan dapat diakses dari semua operator telepon seluler. Melalui layanan ini, masyarakat dapat melaporkan kondisi darurat maupun keluhan yang akan langsung ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Parengkuan juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem. “Kesiapsiagaan dan respon cepat dari masyarakat sangat diperlukan. Dengan melaporkan kondisi darurat sesegera mungkin, kita dapat meminimalkan dampak bencana dan menjaga keselamatan bersama,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara terus berkoordinasi dengan BMKG dan berbagai instansi terkait untuk memantau perkembangan cuaca dan memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
Berikut langkah-langkah mengantisipasi cuaca ekstrim:
1. Kenali perubahan cuaca dan kondisi alam lingkungan di sekitar, guna mengurangi dampak yang ditimbulkan bila terjadi bencana alam secara tiba tiba.
2. Bagi warga masyarakat yang tinggal di tepi sungai, dan pinggiran pantai agar supaya tetap siaga/waspada
3. Masyarakat yang bermukim di area kemiringan lereng agak curam, berpotensi terjadinya pergerakan tanah /longsor. Waspada terutama saat dan setelah turun hujan. Jika curah hujan tinggi sehingga sebaiknya pindah ketempat yang lebih aman.
4. Bagi para nelayan agar lebih memperhatikan keadaan cuaca dan untuk sementara waktu tidak melaut serta memperhatikan tinggi gelombang;
5. Bagi para petani yang melakukan aktifitas di kebun/ladang/sawah saat hujan untuk segera pulang agar terhindar dari petir dan angin kencang;
6. Jika terjadi angin kencang segera matikan aliran listrik (melepas barang-barang elektronik dari colokan), hindari berteduh dibawah pohon, dan bangunan yang berpotensi roboh
7. Berhati-hati dalam berkendara, karena curah hujan sangat tinggi mengaburkan pandangan dan jalanan licin.(VIC)