TERASMANADO.COM – Menanggapi kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kg di sejumlah kecamatan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mengambil langkah konkret dengan mengajukan permohonan tambahan kuota LPG kepada Pertamina. Permintaan ini merupakan upaya untuk mengantisipasi tingginya konsumsi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, terutama dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pembuat kue.
Pjs Bupati Minut, Reza Dotulung, melalui Kepala Bagian Ekonomi Setdakab, Joice Katuuk, menjelaskan bahwa peningkatan permintaan dari UMKM menjadi faktor utama kelangkaan tersebut. “Kami sudah turun ke lapangan untuk menelusuri penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kg. Berdasarkan data, peningkatan kebutuhan dari UMKM, terutama pembuat kue, menyebabkan pasokan di pangkalan cepat habis,” tukas Katuuk didampingi Kadis Kominfo Robby Parengkuan, Jumat (08/11/2024).
Saat ini, kebutuhan LPG 3 kg di Kabupaten Minut menurut Katuuk, disuplai oleh tujuh agen yang mendistribusikan ke 487 pangkalan di seluruh wilayah kecamatan, desa, dan kelurahan. Namun, permintaan yang tinggi pada akhir tahun sering kali mengakibatkan keterbatasan stok di berbagai pangkalan.
“Untuk mengatasi kelangkaan ini, kami berkoordinasi dengan Pertamina melalui para agen, dan beberapa agen telah mengajukan rekomendasi tambahan kuota. Sejauh ini, sudah ada tiga agen yang mengajukan permintaan resmi untuk penambahan kuota,” tambah Katuuk.
Selain upaya penambahan kuota, Pemkab Minut akan terus memantau distribusi LPG 3 kg dan mengajak masyarakat untuk melaporkan jika terjadi pelanggaran harga atau praktik penimbunan di pangkalan. “Jika masyarakat menemukan penjualan di atas harga eceran tertinggi atau praktik penimbunan, segera laporkan dengan bukti yang ada,” tutup Katuuk.(VIC)