Jakarta, TERASMANADO.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menggelar Electoral Supervisory Leadership Award (ESLA) 2025. Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap Ketua Bawaslu Provinsi se Indonesia atas dedikasinya dalam mewujudkan tata kelola pengawasan.
Untuk memilih ketua bawaslu terbaik, Bawaslu RI telah menetapkan Tim Pakar yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, mantan Komisioner Bawaslu RI dan Media. Salah satu diantaranya adalah Ferry Daud Liando yang merupakan Dosen FISIP.

Dalam penilaiannya tim pakar fokus pada penilaian tentang kepemimpinan, integritas, prestasi dan inovasi. Untuk mendapatkan informasi tentang ketiga hal itu tim pakar memperolehnya dari berbagai sumber yakni putusan DKPP terkait dengan aduan dan putusan, inovasi-inovasi yang pernah dilakukan dalam tahapan pengawasan pemilu, pelacakan media tentang respon publik, pendalaman atas informasi yang diterima serta wawancara secara langsung.
Berdasarkan hasil penilaian tim pakar diperoleh hasil Ketua Bawaslu Banten Ali Faisal meraih terbaik 1. Sedangkan terbaik 2 di peroleh Dr Ardiles Mewoh Ketua Bawaslu Sulawesi Utara.
Ferry Daud Liando dikenal sebagai akademisi kepemiluan di Sulut
Penelitiannya selaama ini fokus pada peminatan pemilu dan demokrasi. Mata kuliah yang diajarkan adalah Sistem Kepartaian dan Pemilu, Perwakilan Politik, HAM dan Demokrasi serta Kebijakan Publik.
Pada tahun 2015 ia bersama perwakilan dari PT bekerja sama dengan KPU RI membentuk konsorsium Pendidikan Pascasarjana Tata Kelola Pemilu. Tahun 2016 menjadi tim penyusun naskah akademik RUU Pemilu bersama tim kemitraan, Prof. Ramlan Surbakti, Prof. Saldi Isra, Hasyim Ashari dll.
Beliau menjadi Ketua Tim Penyusun Grand Desain Kurikulum Penguatan Kapasitas Bawaslu RI. Pada tahun 2019, 2022, 2023, 2024 dan 2025 beliau merupakan Juri Nasional untuk Lomba Debat Hukum Pemilu. Di DKPP pernah menjadi Tim Pemeriksa Daerah pada tahun 2020-2022 dan menjadi tim ahli penyusun Indeks Kode Etik Penyelenggara Pemilu (IKEPP). Tahun 2020, beliau diangkat menjadi tim pakar kesekjenan KPU RI.
Tahun 2017 dan 2022, beliau terpilih menjadi tim ahli penilai makalah calon anggota KPU/Bawaslu RI. Telah menulis ratusan judul karya ilmiah dibidang kepemiluan untuk jurnal, buku, majalah, naskah akademik maupun kajian. Sejak tahun 2017 hingga sekarang diangkat sebagai tim editor jurnal Tata Kelola Pemilu KPU RI. Tahun 2015 lulus scholarship program for Political Thougt di Massachusetts University Amerika Serikat.
Pada tahun 2018 menjadi utusan Indonesia pada forum internasional “Civil Society Partisipation in the Indo Pacific” di Malaysia. Kini beliau sebagai Pembina Pusat Studi Kepemiluan FISIP Unsrat, Pengajar pada Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) dan Wakil Sekjen Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Saat ini menjabat Dewan Pengawas Asosiasi Program Studi Ilmu Politik (APSIPOL) Indonesia periode 2025-2027. Diakhir tahun 2025 di tunjuk Bawaslu RI sebagai Pakar pada Electoral Supervisory Leadership Award 2025. (ivo)



