Sangihe, TERASMANADO.COM — Deru perahu dan suara ombak di pesisir Dalako–Bembanehe mewarnai kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar Tim Pengabdian Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar), Jumat (7/11/2025) beberapa waktu lalu. Di bawah langit cerah Kecamatan Tatoareng, para nelayan antusias mengikuti pemaparan para dosen yang hadir membawa ilmu, pendampingan, serta solusi berbasis kebutuhan lapangan.
Kegiatan bertajuk Stimulus dan Edukasi Bersama Nelayan Dalako–Bembanehe ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selaku Ketua tim, Fitria F. Lungari, S.Pi., M.T., menjelaskan bahwa pengabdian tersebut dirancang untuk menjembatani pengetahuan kampus dengan tantangan yang dihadapi nelayan sehari-hari.
Nelayan Dalako–Bembanehe dikenal terampil dalam membuat dan memodifikasi alat tangkap, dan potensi ikan di perairan sekitar cukup melimpah, namun hal ini tidak di dukung dengan harga operasional yang harus di keluarkan.
Jarak jauh menuju Tahuna untuk membeli bahan baku, ditambah harga material yang terus meningkat, menjadi hambatan besar bagi mereka.
Situasi itu diperparah oleh karakter ikan sahamia yang agresif menyambar umpan sehingga alat tangkap cepat rusak dan membutuhkan penggantian lebih sering.
Tujuan dan maksud sosialisasi tim pengabdian untuk para nelayan bertujuan mendorong inovasi, adaptasi teknologi, dan memperkaya kajian akademik sekaligus praktik di lapangan.
Kegiatan ini turut melibatkan anggota tim Ishak Bawias, S.Pi., M.T., serta Ketua Jurusan Teknologi Perikanan dan Kebaharian, Ir. Julius F. Wuaten, S.Pi., M.Si., yang memberikan sambutan, yang turut serta juga mahasiswa dan alumni Polnustar juga berpartisipasi dalam pendampingan teknis.
Sebagai dukungan langsung kepada nelayan, tim menyerahkan bahan untuk pembuatan lima unit alat tangkap bottom hand line (pancing ulur dasar).
Bantuan yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi beban biaya operasional nelayan.
Sesi demonstrasi pembuatan alat tangkap berlangsung interaktif. Nelayan, pemerintah kampung, mahasiswa, hingga alumni terlibat aktif saling bertukar pengalaman dan teknik konstruksi.
Kapitalaung Dalako–Bembanehe, Ricky Lamida, S.IP., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Polnustar dan berharap kolaborasi ini terus berlanjut demi kemajuan nelayan kecil di wilayah tersebut.
Ketua kelompok nelayan, Yeri Lamida, juga mengungkapkan bahwa pendampingan seperti ini sangat dibutuhkan.
“Antusiasme para anggota terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam sesi tanya jawab hingga praktik pembuatan alat tangkap,” ungkap Yeri Lamida. (ayuk)



