TERAS, Manado– Anggota DPRD Sulawesi Utara Fabian Kaloh menyampaikan peran penting gereja untuk mengingatkan umat soal wawasan kebangsaan, yang didalamnya adalah Pancasila, UUUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini disampaikan personel Komisi I bidang Pemerintahan dan Hukum itu saat melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan di Gereja Katolik Salib suci, Paroki Stela Maris Aertembaga Bitung, pada Rabu (23/2/2022) lalu.
Menurut Kaloh, dipilihnya kegiatan ini kepada Pimpinan Umat, Pengurus Stasi, Wilayah rohani hingga pimpinan kelompok kategorial karena memiliki akses informasi kepada semua jemaat bahkan juga masyarakat.
“Dan dengan memiliki pemahaman yang benar mengenai Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, akan menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air. Disinilah peran gereja yang penting dan strategis untuk terus mengingatkan umat,” ungkap Kaloh.
Sejumlah pesan penting juga disampaikan Kaloh terkait dengan wawasan kebangsaan yakni, jangan pernah membedakan dan mencampuri urusan agama orang lain.
“Kita boleh berbeda satu dengan yang lain, namun jangan saling membenci. Hidup baku baku bae, baku bantu, baku kase deng baku sayang. Berbeda-beda tetapi kita tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas anggota DPRD Dapil Minut Bitung ini.
Sebelum menyampaikan materi terkait wawasan kebangsaan, politisi PDIP ini menyampaikan apreseasinya kepada Pemerintah Kota Bitung Walikota Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Henky Honandar, yang memiliki komitmen kuat dalam upaya menekan kasus covid, dengan membentuk Tim Covid hingga ke tingkat kelurahan, serta melakukan pengawasan di setiap pelaksaaan kegiatan termasuk sosialisasi wawasan kebangsaan yang dilakukannya.
Ada kurang lebih empat anggota satgas Covid yang diturunkan untuk mengarahkan umat menerapkan protkes mulai pemeriksaan suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer hingga pengaturan jarak duduk. (YSL)