TERAS, Manado– Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey ikut menghadiri undangan Presiden Joko Widodo ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (14/3/2022).
Di titik nol IKN, Olly membawa air dan tanah yang disebut terbaik dari Sulut. Air tersebut diambil dari sumber mata air Malimbukan, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara.
“Di mana, sumber mata air ini berada di kaki Gunung Klabat yang merupakan gunung tertinggi di Sulawesi Utara dengan tinggi 1.995 Mdpl,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulut Steven Liow.
Menurut Steven, sumber mata air ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, baik sebagai sumber air bersih, sumber air untuk mengaliri lahan pertanian masyarakat maupun untuk budidaya perikanan.
“Pada saat purnama, sumber mata air ini terasa hangat dan diyakini memberi kehangatan bagi masyarakat yang menggunakannya pada malam hari,” terang Steven.
Sedangkan untuk tanah, kata dia, diambil dari lokasi Cagar Budaya Watu Pinawetengan yang merupakan awal mula peradaban Suku Minahasa yaitu suku terbesar di Provinsi Sulawesi Utara.
“Watu Pinawetengan dahulu digunakan oleh para leluhur sebagai tempat pertemuan dan musyawarah untuk menentukan sesuatu,” bebernya.
Berdasarkan sejarah, musyawarah terpenting yang pertama kali dilakukan di Watu Pinawetengan sekitar 1.000 SM adalah pembicaraan mengenai pembagian wilayah yang akhirnya menghasilkan sembilan sub etnis Minahasa.
Di mana, setiap sub etnis memiliki bahasa dan wilayah masing-masing dan pembagian wilayah tersebut digoreskan pada batu yang disebut Watu Pinawetengan.
“Namun demikian, walaupun telah dibagi dari sembilan sub etnis, tetapi dapat diikat dalam satu kearifan lokal yang disebut Minaesa atau menjadi satu. Ini juga yang melatar belakangi penyebutan Kabupaten Minahasa yang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Sulawesi Utara,” tandasnya.
Dalam akun sosial Instagram miliknya, Olly mengunggah foto menyerahkan tanah dan air yang dibawa kepada Jokowi di IKN. Tanah diisi dalam “belanga tanah” dan air diisi dalam “buluh”. (SMM/KCM)