TERAS, Manado – Anggota DPRD Sulut dari Fraksi PDIP, Ir Jems Tuuk, kembali tampil kritis membela rakyat dengan menyampaikan interupsi saat rapat paripurna, Senin (24/06/2024), yang dihadiri Wakil Gubernur, Steven Kandouw.
Dengan suara lantang, legislator dapil Bolmong Raya ini mengatakan, bahwa DPRD Sulut sudah melakukan hearing dengan pihak Pertamina, Polda Sulut dan Biro Ekonomi Setdaprov Sulut.
“Pada tanggal 10 Juni atau dua minggu yang lalu, Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Utara sudah melakukan rapat dengar pendapat membahas mengapa solar dan pertalite itu hilang di hampir semua SPBU di Provinsi Sulawesi Utara. Dampaknya terjadi antrean panjang di SPBU yang akhirnya menyusahkan pihak kepolisian di lapangan,” kata Jems dengan suara keras.
Di rapat waktu itu, lanjut Tuuk, penjelasan dari Pertamina bahwa supply BBM di Sulut tidak dikurangi maupun ditambah dan hanya terjadi panic buying.
“Pengertian panic buying yang disebut pihak Pertamina adalah penimbunan. Saat ditanya siapa yang melakukan panic buying atau penimbunan BBM jawab PT Pertamina para sopir truck. Tapi PT Pertamina tidak bisa memberikan keterangan secara detail,” ungkapnya.
Menariknya, Jems Tuuk warning akan menutup akses jalan bersama seluruh sopir truck jika sampai 1 Juli PT Pertanina belum bisa stabilkan masalah kelangkaan ini.
Selain masalah kelangkaan BBM, Jems Tuuk soroti soal rencana reklamasi Pantai Karangria.
Diungkapkan Jems Tuuk, bahwa DPRD sudah turun lapangan dan mendengar langsung apsirasi masyarakat serta melakukan RDP namun pihak perusahaan tidak mengindahkan undangan dewan.
Dirinya berharap agar lembaga DPRD dan eksekutif memperhatikan secara serius masalah kelangkaan BBM dan Reklamasi. (ivo)