TERAS, Manado – Ketua Pansus Ranperda Perlindungan dan Pelestarian Danau Tondano, Careig Naichel Runtu (CNR), optimis produk hukum yang nantinya akan ditetapkan menjadi perda ini akan bermanfaat bagi warga Sulut khususnya di Minahasa.
“Kami (Pansus) tetap optimis ranperda ini akan ditetapkan tepat waktu, dan akan memberi manfaat bagi warga Sulut dan Minahasa dalam upaya melestarikan dan melindungi Danau Tondano,” kata CNR saat diwawancara usai pembahasan di kantor DPRD Sulut, Selasa (23/7/2024).
Ketua Bapemperda DPRD Sulut ini juga menjelaskan, pada awal Agustus nanti akan masuk pada tahapan penyempurnaan setelah tuntas membahas pasal demi pasal, sebelum nantinya diserahkan ke Biro Hukum Pemprov Sulut.
“Saat menmbahas pasal demi pasal ini, kita sangat teliti dan langsung mengkoreksi apa yang dianggap belum sesuai atau kurang, sehingga nantinya ranperda ini tidak akan bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi,” jelas CNR.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, nantinya ranperda ini akan diverifikasi kembali oleh Kememdagri.
“Mana yang akan di drop atau dikoreksi,” sebutnya.
Di sisi lain, ditanya soal bencana yang terjadi di Minahasa akibat air danau yang meluap, kata CNR, sudah ada upaya dari Pemprov Sulut dan pihak terkait.
“Kita bersyukur atas upaya Pak Gubernur Olly dan Pak Wagub kita mendapatkan anggaran Rp 2,4 triliun untuk revitalisasi Danau Tondano dengan anggaran multiyears dalam upaya meminimalisir bencana banjir. Selain itu kolaborasi dari PLN dan Balai Wilayah Sungai untuk membangun pintu air,” ujar Legislator Dapil Minahasa-Tomohon ini.
Dikatakannya, dengan dibangunnya pintu air maka akan dipetakan lokasi mana yang bisa ditempati untuk hunian dan mana yang tidak bisa.
“Bukan maksud memindahkan masyarakat, tapi lebih kepada menjamin keselamatan masyarakat,” kata CNR. (ivo)