TERASMANADO.COM, Manado – Anggota DPRD Kota Manado Reza Rumambi turun langsung ke lokasi kecelakaan minibus pengangkut anak sekolah di ruas jalan masuk Perumahan Griya Paniki Indah (GPI), Kelurahan Buha, Lingkungan III, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Selasa (17/9/2024).
Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang siswa SD kelas 1 meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara tujuh siswa lain yang ada di dalam mobil tersebut ikut mengalami luka-luka.
Reza yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan jika dirinya akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, perhubungan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado untuk kembali melakukan kajian di lokasi kecelakaan.
Menurut dia, lokasi tersebut memang rawan kecelakaan, karena memiliki tikungan yang tajam dengan jalanan yang sedikit menurun.
“Memang perlu untuk dilihat lagi bagaimana posisi jalan ini, dan itu perlu koordinasi bersama,” kata Reza.
Lebih lanjut, Reza mengaku jika solusi pertama adalah dengan menambah marka kejut di ruas jalan sebelum tikungan tajam, agar kendaraan yang melintas akan mengurangi kecepatan saat akan memasuki jalan tikungan tajam tersebut.
Marka kejut ini, menurut Reza, harus dibuat di dua sisi jalan berlawanan, seperti yang dibuat di area zona selamat sekolah, agar kecelakaan yang tak diharapkan bisa dihindari, karena para pengendara sudah diberikan peringatan terlebih dahulu.
Selain itu, Reza mengaku akan membuat baliho peringatan yang akan dipasang di sisi jalan, agar memberikan tanda awas kepada para pengemudi untuk memelankan kendaraan ketika melintas di lokasi rawan kecelakaan tersebut.
“Saya akan membuat baliho atau spanduk peringatan agar mengurangi kecepatan saat melintas di ruas jalan ini. Hal ini hanya untuk memberikan peringatan agar pengemudi lebih berhati-hati. Tentunya tak hanya di sini saja yang harus hati-hati, tapi karena di ruas jalan ini sering terjadi kecelakaan, maka saya akan inisiatif memasang penanda itu,” kata Reza kembali.
Selain itu, kata Reza, akan dibuat trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban kecelakaan.
“Akan ada trauma healing kepada anak-anak yang jadi korban kecelakaan untuk memulihkan kondisi psikologisnya dari pengalaman traumatis,” kata Reza. (*)