Manado – Eksekutif dinilai menganggap remeh undangan Pansus DPRD Sulut untuk pembahasan Ranperda RTRW. Pembahasan lanjutan, Selasa (19/08/2025), kembali molor dan terpaksa diskors.
Ketua Pansus Henry Walukow bersama anggota pun kecewa dengan sikap eksekutif. Politikus Partai Demokrat itu menyatakan dengan tegas bahwa Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus menginginkan Ranperda RTRW bisa tuntas secepatnya.
“Saya dipanggil khusus Pak Gubernur agar menuntaskan secepatnya. Sayangnya perangkat daerah tidak serius. Rapat hari ini sudah diagendakan sejak pekan lalu. Sebenarnya dimulai jam 9 pagi dilanjutkan jam satu siang. Saya dan sebagian anggota pansus sudah hadir sejak jam 9 tapi tak satupun pihak eksekutif yang hadir,” kata Henry.
Dirinya menyatakan bahwa Pansus meminta jaminan dari eksekutif atau perangkat daerah apakah pembahasan Ranperda RTRW akan diseriusi atau tidak.
Pansus pun menskors pembahasan sambil menunggu kehadiran Sekprov Tahlis Galang.
Anggota Pansus lainnya, Royke Roring menyatakan bahwa memang ada kesan pandang enteng dari eksekutif.
“Pansus menyampaikan undangan resmi ke Pemprov yang ditandatangani oleh ketua DPRD. Kalau tidak bisa hadir tolong sampaikan ke DPRD. Ini sangat tidak etis. Paling tidak Pak Sekprov hubungi ketua DPRD atau ketua Pansus. Tapi kalau hanya lewat TUP bahwa ada rapat, ini tidak elok, sebut Roring.
Setelah menunggu lama, akhirnya Penjabat Sekprov Tahlis Galang hadir di ruang rapat pembahasan. Tahlis menyampaikan permohonan maaf kepada pansus.
“Kami lalai komunikasikan secara langsung dengan ketua DPRD atau ketua Pansus. Kami melaksanakan rapat, kebetulan yang hadir rapat perangkat daerah yang diundang pansus. Ini kesalahan saya, saya mohon maaf. Sekali lagi kami mohon maaf. Eksekutif tetap serius membahas Ranperda RTRW,” ucap Sekprov. (**)