Legislator Sulut Sorot Antrean Solar di SPBU, Wagub Steven Kandouw Dorong DPRD Panggil Pertamina

TERASMANADO.COM – Antrean kendaraan yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), masih terus terjadi.

Hal itu disampaikan langsung dua legislator Sulut dari daerah pemilihan Bolaang Mongondow Raya (BMR), Jems Tuuk dan Raski Mokodompit kepada Wakil Gubernur Steven Kandouw, dalam rapat paripurna di Kantor DPRD Sulut.

“Hanya mengingatkan saja pimpinan, dari tahun ke tahun kalau mendekati Natal, Pertamina tidak mensuplai solar dengan baik kepada masyarakat Sulawesi Utara. Oleh sebab itu, perilaku kehabisan solar antrean di SPBU itu selalu terjadi. Seolah-olah Pertamina ini sering melakukan ulang tahun dengan berkurangnya suplai solar di Sulawesi Utara,” ungkap Jems.

“Padahal rakyat Sulawesi Utara sebagian besar mendekati Natal banyak yang beraktivitas,” tambahnya.

Politisi PDIP itu menilai, jalan di Sulut macet bukan karena disebabkan populasi kendaraan terlalu padat. Tapi karena di titik-titik tertentu ada kendaraan-kendaraan truk antrean solar di SPBU yang tidak tersuplai.

“Oleh sebab itu, diusulkan Pak Wagub dinas terkait harus memanggil Pertamina dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Kenapa penyakit ini (antrean solar) dia kambuh kembali,” sebut Jems yang merupakan anggota Komisi II bidang Perekonomian.

Hal serupa disampaikan oleh Ketua Komisi I Raski Mokodompit. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulut ini mengungkapkan terkait keluhan warga soal kelangkaan solar.

“Beberapa hari lalu saya menerima asosiasi dari ekspedisi, mereka mengadu ke DPRD terkait dengan kelangkaan solar. Dan ini bukan hanya terjadi memasuki bulan Desember, tapi memang sudah menjadi pemandangan umum kita,” ungkap Raski.

Kata Raski, antrean kendaraan truk di SPBU tidak hanya mengakibatkan kemacetan tapi menyebabkan kecelakaan.

“Ini harus menjadi perhatian kita bersama baik eksekutif maupun legislatif sehingga ke depan tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” harapnya.

Raski juga menyinggung gambaran yang terjadi di lapangan terkait antrean solar di SPBU.

“Kalau ada kunjungan dari Pertamina Pusat tidak ada antrean satu minggu. Kemarin ada kunjungan dari komisaris tidak ada antrean, tapi setelah balik ke Jakarta mengantre lagi. Ini menjadi permasalahan entah ada di mana dan ini terjadi bukan hanya di satu dua kota tapi seluruh pelosok Sulawesi Utara,” paparnya.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw merespons keluhan antrean solar ini. Menurut Steven, hal ini harus disikapi bersama.

“Selain kita (Pemprov) mengundang Pertamina, saya dorong supaya lembaga ini juga mengundang rapat dengar pendapat (RDP) dengan instansi terkait dalam hal ini Pertamina,” ujar Wagub saat diwawancara usai rapat paripurna.

Wagub mengatakan, karena ini menambah-nambah rantai pasokan, dan akhirnya meningkatkan harga serta mengakibatkan inflasi.

“Inflasi karena BBM ini kan jadi bahaya, karena BBM harga barang yang lain bisa naik. Jadi itu betul-betul harus kita sikapi sama-sama. Jangan jadi alasan ini masalah nasional. Tidak ada masalah nasional. Karena selalu pemerintah pusat katakan tidak ada kekurangan stok dan kuota di masing-masing provinsi. Kalau seperti ini kenyataan di lapangan terjadi, siapa yang disalahkan? Jadi Pertamina kan,” ujar Steven.

“Jadi saya dorong supaya lembaga ini mengundang Pertamina untuk rapat dengar pendapat,” sambung Wagub. (IVO)

Latest from Teras Politik