Manado – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Royke Reynald Anter SE ME merespons terkait informasi dua warga Sulut yang kini disekap di Kamboja.
Menurut Royke persoalan ini harus disikapi secara tegas dan cepat oleh semua pemangku kepentingan. Pemerintah terutama Dinas Tenaga Kerja, kata Royke, harus secara masif melakulan koordinasi dengan kabupaten dan kota untuk memberikan edukasi agar menyampaikan negara mana yang dilarang atau zona hitam untuk bekerja, sekaligus juga menelusuri agen yang merekrut pekerja.
“Ini sudah berulang-ulang terjadi, dan terus ada korban. Harus ada langkah serius dinas terkait berkoordinasi hingga kabupaten dan kota, libatkan perangkat kelurahan/desa, tokoh umat, tokoh agama untuk menyampaikan negara yang berbahaya bekerja, juga bagaimana tanda, hingga syarat pekerjaan yang legal,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga mendorong aparat kepolisian agar menangkap para calo atau agen yang diduga menjadi dalang untuk mengajar warga Sulut ke Kamboja.
“Kami sangat meyakini Pak Kapolda mampu menyikapi hal ini, agar ada efek jera dan tidak ada korban korban selanjutnya,” kata Royke.
Legislator dapil Kota Manado itu berharap agar ada langkah nyata untuk dapat memulangkan dua warga Sulut yang saat ini disekap di Kamboja.
“Kami berharap ada koordinasi pemerintah Sulut dan kedutaan, BP2MI, untuk dapat memulangkan mereka. Kasihan keluarga mereka saat ini dalam kekhawatiran mendalam atas kondisi mereka di sana,” ujar Royke. (*/ivo)