Manado — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk membangun jembatan di wilayah rawan bencana Batu Awang, Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur.
Proyek strategis ini menjadi bagian dari upaya mitigasi bencana, khususnya menghadapi ancaman luncuran lahar hujan dari Gunung Karangetang, fenomena yang kerap menghantui masyarakat setempat.
Jembatan tersebut akan dibangun di ruas jalan provinsi yang menjadi penghubung antar kecamatan di Pulau Siau.
Oleh karena itu, Pemkab Sitaro sebelumnya melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi Sulut sebagai bentuk sinergitas. Di mana Bupati Kepulauan Sitaro, Chintya Ingrid Kalangit, bersama Kepala Dinas PUPRPKP Sitaro, Ch Bob Wuaten, baru-baru ini telah menemui langsung Gubernur Sulut, Yulius Selvanus Komaling.
Dalam pertemuan tersebut, bupati mengajukan proposal rencana pembangunan jembatan dan jalan. Dan telah disepakati bahwa proses pembangunan akan mulai berjalan pada tahun depan, dengan asumsi anggaran mencapai Rp 20 miliar.
“Upaya mitigasi melalui pembangunan jembatan ini sudah sangat mendesak. Ketika terjadi luncuran lahar hujan dari Gunung Karangetang, aktivitas masyarakat benar-benar lumpuh. Padahal, jalan ini adalah jalur vital antar kecamatan. Karena itu, pembangunan jembatan sangat penting,” ungkap bupati.
Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Sulut atas dukungan penuh terhadap rencana pembangunan ini.
“Kami sangat berterima kasih atas respons cepat dan komitmen dari Pemprov Sulut. Ini bentuk sinergi yang nyata demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat Sitaro,” ujarnya.
Wanita murah senyum ini pula menyampaikan, jika pembangunan jembatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antar wilayah.
“Akan tetapi juga memperkuat kesiapsiagaan bencana di wilayah yang rentan terhadap aktivitas vulkanik Gunung Karangetang,” ujarnya kembali.(**)