//

Bupati Michael Tekankan Akurasi Data dalam Groundchecking DTSEN 2025

Sangihe — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Sosial Daerah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Groundchecking Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Tahun 2025, bertempat di Ruang Rapat Kodim 1301/Sangihe, Rabu (15/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, dan dihadiri jajaran Dinas Sosial Daerah, perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS), BRI Cabang Tahuna, BPJS Kesehatan, serta seluruh pendamping sosial SDM PKH, pendamping Rehsos, dan TKSK se-Kabupaten Sangihe.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Sosial Daerah Sangihe, Doktarius Pangandaheng, menjelaskan bahwa rakor ini bertujuan menyinkronkan data serta menyatukan langkah kerja antara pemerintah daerah dan lintas sektor terkait dalam rangka pemutakhiran DTSEN.

“Sinkronisasi ini penting untuk memastikan keakuratan data penerima bantuan sosial. DTSEN juga menjadi dasar bagi Pemkab Sangihe dalam memastikan tingkat kemiskinan daerah tercatat sesuai kondisi riil masyarakat di lapangan,” ujar Doktarius.

Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari menegaskan bahwa kegiatan groundchecking DTSEN merupakan langkah strategis untuk menjamin validitas data kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Kegiatan ini bukan sekadar administrasi, tetapi bukti apakah data benar-benar mencerminkan realitas masyarakat di lapangan,” tegas Bupati.

Bupati juga menyoroti masih adanya ketidaktepatan penyaluran bantuan sosial serta belum optimalnya kegiatan verivali di lapangan. Ia menekankan pentingnya pemutakhiran data berkelanjutan melalui monitoring, evaluasi, dan sinergitas lintas sektor antara Dinas Sosial, BPS, pemerintah kampung, perangkat daerah, serta lembaga penyalur seperti BRI dan BPJS Kesehatan.

“Data bukan sekadar angka, melainkan fondasi kebijakan publik yang menentukan arah dan sasaran program pemerintah. Dengan data yang akurat, kita bisa menentukan lokus intervensi yang tepat, memperkuat perencanaan lintas sektor, dan menghindari kesalahan penyaluran bantuan sosial,” jelas Bupati.

Dalam upaya menekan angka kemiskinan ekstrem, Pemkab Sangihe terus mengoptimalkan sejumlah langkah strategis, di antaranya: Pemaksimalan verivali penerima bantuan sosial, Pemetaan faktor penyebab kemiskinan di tiap kecamatan, Sinergi pendanaan antara APBD, APBDes, dan CSR perusahaan, serta Penguatan program inovatif daerah “Gerakan Membara Mesuang” (Menanam Bersama Rakyat Mendukung Swasembada Ketahanan Pangan) yang terbukti mampu menekan beban pengeluaran masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.

Menutup sambutannya, Bupati Thungari mengajak seluruh peserta menjadikan groundchecking DTSEN sebagai langkah pembaruan data dan penguatan kolaborasi lintas sektor untuk percepatan penurunan kemiskinan di Sangihe.

“Kita tidak hanya sedang menghimpun angka, tetapi sedang menegakkan keadilan sosial dengan memastikan bantuan negara benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan,” pungkasnya. (ayuk)

Latest from Nusa Utara