Sangihe, TERASMANADO.COM — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Senin (01/12/2025), menjadi momen paling berkesan bagi ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak di daerah tersebut. Upacara yang digelar di Lapangan Gelora Santiago itu berubah menjadi hari penuh sukacita ketika 1.165 tenaga paruh waktu/tenaga kontrak Pemkab Sangihe resmi menerima Surat Keputusan (SK).
Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, yang bertindak sebagai inspektur upacara, turut menjadi saksi langsung atas kebahagiaan para penerima SK. Raut gembira terlihat jelas di wajah Bupati termuda di Sulawesi Utara itu ketika menyerahkan SK secara simbolis.
Penyerahan SK ini bukan sekadar formalitas administratif. Ribuan tenaga kontrak yang telah mengabdi sejak status honorer hingga tenaga harian lepas kini resmi mengenakan seragam KORPRI—suatu kebanggaan sekaligus tanggung jawab baru.
Kebijakan tersebut dinilai sebagai langkah strategis Pemerintahan TUARI dalam meningkatkan profesionalisme aparatur, memperkuat struktur layanan publik, dan memastikan keberlanjutan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari menyampaikan harapannya agar para tenaga kontrak semakin termotivasi meningkatkan kinerja.
“Selamat kepada 1.165 tenaga paruh waktu yang telah menerima SK. Saya berharap ini menjadi penyemangat baru untuk bekerja lebih profesional dan berdedikasi,” ujar Bupati Thungari.
Rincian Penerima SK
Tenaga Teknis: 1.020 orang
Tenaga Guru: 134 orang
Tenaga Kesehatan: 11 orang
Euforia para penerima SK tampak di seluruh sudut lapangan. Berbagai ekspresi kebahagiaan mereka ungkapkan melalui ucapan syukur, doa, hingga unggahan foto selfie di media sosial. Banyak tenaga kontrak memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto bersama Bupati Michael Thungari dan Wakil Bupati Tendris Bulahari.
“Terima kasih Bapak Bupati Michael Thungari yang telah menyerahkan SK ini,” ungkap beberapa tenaga paruh waktu dengan penuh haru.
HUT KORPRI tahun ini pun tercatat sebagai peringatan paling bersejarah bagi tenaga paruh waktu di Sangihe—hari ketika penantian panjang mereka berbuah kepastian dan harapan baru untuk masa depan. (Ayuk)
