Muntahkan Sampah di Kawasan Megamas, Sembel: Laut Bukan TPA!

TERAS, Manado- Gelombang pasang yang terjadi pada Minggu (17/01), menyebabkan tumpukan sampah di bibir pantai hingga ke badan jalan di kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara. Sampah-sampah tersebut terbawa banjir rob yang terjadi dari sore hingga malam hari kemarin.

Sampah yang berserakan di kawasan area kawasan Megamas tersebut sebagian berupa plastik.

Pantauan hari ini, Senin (18/1/2021) siang, sampah plastik juga berserakan hingga di beberapa blok ruko yang ada di kawasan bisnis tersebut.

Sampah plastik juga cukup banyak terselip di batu-batuan berukuran besar yang ada di tepi pantai kawasan Megamas.

Tampak pada pukul 10.52 WITA, sampah plastik yang berserakan mulai dibersihkan pihak pengelola.

Puluhan orang terlihat bahu membahu membersihkan material bebatuan kecil hingga sedang yang menutupi badan jalan. Serakan sampah plastik di kawasan itu mendapat sorotan warga.

Paulus Sembel mengatakan, tumpukan sampah plastik pasca gelombang pasang di Megamas menjadi oto kritik dengan apa yang selama ini dilakukan.

“Kita harus berkaca. Karena membuang sampah sembarangan akan berakibat buruk,” katanya lewat pesan singkat saat dikonfirmasi.

“Parit dan selokan marah sehingga memuntahkan air dengan segala sampah. Laut meradang karena dirinya kotor,” ujar Paulus mengajak warga tidak membuang sampah sembarangan.

Menurut dia, pembangunan memang harus berjalan tapi tidak asal bangun.

“Mau salahkan siapa jika sekarang semua daerah dan lokasi resapan air sudah hilang karena pembangunan dan pemukiman warga,” sebutnya.

Ia juga mengingatkan, lingkungan termasuk parit, sungai, dan laut bukan tempat sampah.

“Kesadaran diri masing-masing itu penting, bahwa mereka-mereka ini (parit, sungai dan laut) bukan tempat pempuangan akhir (TPA),” tandasnya. (YSL)

Latest from Headline