TERAS, Manado- Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru di SMA 1 Motoling yang viral di media sosial terus mendapat perhatian publik. Para wakil rakyat kita di DPRD Sulawesi Utara bergantian angkat bicara agar masalah ini mendapatkan penanganan yang tegas.
Salah satunya yang disampaikan para personil Komisi IV bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPRD Sulut dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Selasa (12/10/2021) sore.
Anggota Komisi IV, Melky Jakhin Pangemanan meminta kepada Kepala DP3A, Devie Tanos untuk mendampingi siswi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh gurunya sendiri.
“Ini membawa preseden buruk bagi dunia pendidikan kita. Proses hukum harus tetap jalan dan harus ada penegasan dari Pemprop Sulut,” ucapnya.
Menurut dia, Dinas Pendidikan memang memiliki kewenangan untuk memberikan punishment kepada oknum guru tersebut. Tapi juga dibutuhkan peran dari DP3A untuk mendampingi korban.
“Mohon ini diberikan penegasan bahwa pemerintah hadir pada kejadian-kejadian seperti ini, dan sanksi setegas-tegasnya diberikan pada oknum guruyang kurang ajar ini. Berikan pendampingan agar anak ini bisa kembali bangkit, bisa tetap menjadi seorang yang mandiri dan percaya diri dan tidak terganggu dengan kejadian ini,” kata MJP lagi.
Sementara Wakil ketua Komisi IV, Careig Naichel Runtu dengan tegas meminta DP3A bertindak. Karena menurut dia, kasus ini bukan hanya preseden buruk bagi dunia pendidikan, tapi pelecehan bagi perempuan.
“Apalagi korban ini masih di bawah umur. Ini sangat kurang ajar. Harusnya guru memberikan perlindungan bukan melakukan hal kurang ajar kepada siswi yang harusnya dilindungi. DP3A harus mendampingi korban,” tambah politisi Partai Golkar itu.
Menjawab permintaan MJP dan Careig, Kepala DP3A, Devie Tanos mengatakan sejak Senin (11/10/2021) pihaknya sudah langsung berkomunikasi dengan DP3A Kabupaten Minsel.
“Kami berencana untuk turun ke Minsel hari ini (Kemarin, red). Tapi karena ada hearing jadi ditunda besok (hari ini). Tapi kami bersyukur, DP3A Minsel sudah melakukan pendampingan. Akan tetapi kami akan tetap turun, untuk mendampingi korban dan memastikan tidak ada korban-korban lain,” jawabnya. (YSL)