TERAS, Manado – Seleksi calon anggota KPID Provinsi Sulut periode 2024-2027 kini sudah masuk pada tahapan Fit and Propertes (FPT) atau uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPRD Sulut.
Dalam tahapan ini ada 17 calon komisioner KPID yang mengikuti FPT, 3 di antaranya adalah petahana. FPT digelar di The Sentra Hotel Manado, Selasa (13/8/2024).
Meski sudah pada tahap FPT, namun ternyata masih menyisahkan gejolak pascapenetapan hasil yang lulus uji kompetensi yang dilakukan oleh Tim Seleksi (Timsel) KPID.
Sekretaris Timsel Risat Sanger S.IP mengatakan, pascamenyerahkan surat ke Ketua DPRD Sulut dr Fransiscus Andi Silangen mengenai hasil uji kompetens, di situlah kinerja dari timsel sudah berakhir.
“Memang kewenangan seleksi saat ini sudah berada di tangan Komisi I, namun gejolak terkait tahapan seleksi awal masih saja menghantui timsel,” kata Risat, Senin (12/8/2024).
“Namun, sesuai dengan petunjuk Ibu Ketua Timsel Roosje Kalangi M.Si menyampaikan, memang masih menyisahkan gejolak, namun untuk berita mengenai dugaan pemerasan kita sudah mengantongi informasi yang mulai mengerucut dan mengarah ke dugaan berita bohong,” tegas Risat.
Dalam kesempatan tersebut, Risat menyampaikan ada juga soal pemberitaan hari ini yang mempertanyakan kembali hasil seleksi administrasi dari timsel yang dipertanyakan ke Komisi I.
“Saya ingin menjelaskan juga bahwa diawal kami sudah jelaskan, ada catatan dari seorang petahana yang memang untuk memastikan dia lolos ke FPT bukan wewenang kami. Berita itu bisa di cek kembali di pemberitaan yang lama dan memang itu adalah fakta,” jelas Risat.
Risat juga mengingatkan bahwa timsel dalam menjalankan kinerja selalu memegang amanah dari Ketua DPRD Sulut dan Ketua Komisi I.
“Mengenai gejolak yang masih hingar bingar dimasyarakat dan juga dikalangan para peserta kami sampaikan dan ingatkan, kami timsel memegang amanah dari ketua DPRD Sulut dan Ketua Komisi I untuk tidak bermain mata. Dan juga bekerja secara serius terutama juga jika masih ada yang menggebar gemborkan singgungan soal ekonomi kami dengan tegas membantah itu. Kami kerja berdasarkan amanah, profesionalitas dan menjunjung integitas,” sebutnya.
“Kami ini sebagai timsel dengan latar belakang, Ketua timsel, Mantan Birokrat Senior saya pegiat anti korupsi, wakil ketua tokoh agama, anggota Asisten Pemerintahan dan Pak Rektor seorang profesor,” tambah Risat.
Dalam menghadpi FPT, Risat mengingatkan, kepada para peserta yang lolos seleksi untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin guna menghadapi FPT bersama Komisi I.
Risat juga berharap agar hasil FPT dari Komisi I dapat langsung diumumkan sehingga tidak akan muncul polemik lain. (ivo)
